3

435 100 33
                                    

Disclaimer : MHA punya horikoshi, crash landing on you punya tvn

---------------------

Bakugou mengutuk untuk ke sembilan kalinya ketika tembakannya meleset dari target. Orang Korea Selatan itu cepat, tetapi dia tidak berencana untuk menyerah. Dia mengejarnya serta memanggil bantuan ketika dia kehabisan napas.

Todoroki, Iida dan beberapa tentara lainnya segera bergabung dengannya.

"Dia tidak terlalu jauh," Dia membimbing mereka. Mereka mempercepat langkah sampai akhirnya melihat Momo di lapang pandang mereka, nayaris melewati pagar perbatasan Korea Utara.

"STOOOOOOOOOP, BODOH!" Bakugou memanggil Momo.

Momo membeku, langkahnya terhenti. Dia berbalik, tetapi ketika dia melihat mereka, dia berlari lebih cepat.

Todoroki berdiri terpaku di tempatnya, napas tertahan di tenggorokan dan jantung berdebar kencang di dalam dadanya. Dia melihat ketika Momo berhasil mencapai atas pagar yang rusak karena kejatuhan pohon. Wanita bersurai hitam itu terlihat bersiap melompat.

"KAU SALAH, GOBLOK," Bakugou mencoba lagi, tapi Momo terlalu jauh di depan sehingga tidak bisa mendengarnya.

Menyerah, Bakugou mengambil senjatanya dan menembak.

Momo mengelak dan melompat ke dalam pagar, masuk ke daerah militer Korea Utara.

Mereka pucat pasi melihatnya. Sialan.

"Panggil penjaga pos perbatasan kanan, Kirishima dan katakan padanya seorang penyusup sedang menuju ke sana," Todoroki memerintahkan Iiida.

Iida mencoba melakukan apa yang diperintahkan, tetapi tidak ada yang menjawab. "Kirishima tidak menanggapi, Kapten,"

Mereka mulai panik lagi. "Apa yang kita lakukan sekarang, kapten?"

Mereka menoleh ke Todoroki yang tampak tak berdaya dan di ambang kehancuran.

Sialan, kami harus menemukan wanita itu jika tidak mau mati terbunuh.

-----------------------

Momo merasa sangat lelah. Dia mencapai menara penjaga tempat Kirishima seharusnya mengawasi, tapi sersan kelas satu itu terlalu sibuk menonton Stairway to Heaven.

Kirishima menonton memakai headphone dengan volume sampai maksimal sehingga dia tidak mendengar Iida berbicara dengannya lewat walkie-talkie-nya. Emosinya terlalu masuk ke dalam drama sehingga dia tidak bisa mengalihkan pandangan dari monitornya dan dia gagal melihat penyusup dari Korea Selatan melewati menara pengawasannya.

Momo terus berjalan, percaya dirinya mendekati wilayah yang aman. Anggota tubuhnya mulai sakit dan dia berjuang untuk bernapas, tetapi dia menolak untuk berhenti ketika dia sudah mencapai sejauh ini.

Dia melewati Sersan Mayor Deku, yang sedang berbaring di dekatnya. Deku sdang menangis terharu membaca surat dari ibunya sampai dia tidak menyadari Momo lewat.

Momo terus berlari sampai dia tidak bisa merasakan napasnya lagi. Tiba-tiba, dia tersandung batu kecil dan jatuh, menyebabkan dia berguling ke bawah bukit sampai menabrak pohon besar dengan paksa.

"Brengsek, brengsek, brengsek," Dia melihat kearah lututnya dan menyadari bahwa dia telah melukai lututnya saat jatuh. "Aku tidak bisa memperlambat diriku sekarang. Aku tidak bisa." Dia melanjutkan perjalanannya, tapi kali ini hanya berjalan, karena berlari sangat menyakitkan.

-------------------------

Pikiran Mikasa Yaoyozoru terus berputar saat terakhir dia bersama Momo pada malam suaminya menyatakan Momo adalah penggantinya untuk memimpin perusahaan.

Wrong landing // TodoMomoWhere stories live. Discover now