Who's wrong?

7.7K 1K 160
                                    

Bahkan sampai sekarang, kamu masih belum bisa ngerubah cara berpikir kamu.

~~~

Besok adalah hari yang Andra tunggu-tunggu. Semua barangnya sudah di persiapkan sejak beberapa hari yang lalu. Sekarang ia sedang belajar sambil melakukan video call dengan Fathan.

"Barang-barangnya udah siap? Ngga ada yang lupa kan?"

Andra menghela, "Kamu udah nanyain ini empat kali loh than."

"Ya kan mastiin aja."

"Kamu sendiri gimana? Besok TO bukannya belajar."

"Udah kok tadi. Nanti malem lagi."

"Kok malem-malem?"

"Gapapa, sekarang vc dulu sama kamu. Tiga hari kedepan kan bakalan susah komunikasi, nanti kangen."

"Ya ampun than.. cuma tiga hari loh padahal."

"Ngga cuma aku kan yang kaya gini? Kemaren juga-temen kamu sampe nginep juga."

Memang, hari Jumat dan Sabtu kemarin Rosa dan Tania meminta untuk menginap di rumah Andra. Untungnya Om Andre dan Tante Nadia juga tidak masalah dengan itu. Hanya saja Nuel langsung mengomel saat mereka bertiga bertingkah heboh di kamar.

Andra sendiri juga bingung padahal ia hanya akan pergi tiga hari, tapi semua orang seperti sangat akan merindukannya.

"Malah besok ngga bisa nganterin lagi."

"Mau gimana lagi? Papa, mama, sama kak Nuel mau ikut nganterin. Besok kita ketemu di sek-"

"Iyalah harus, pokoknya sebelum kamu naik bis kita harus ketemu dulu."

Andra tertawa kecil, "Iya-iya."

"NDRA.. TIDUR.. BESOK BANGUN LEBIH PAGI LOH..." teriak Nuel tiba-tiba.

"Iya kak.." jawab Andra.

"Yaudah, istiraha gih. Jangan lupa berdoa dulu supaya besok lancar ya."

"Iya, kamu juga berdoa biar TO besok lancar."

"Lancar lah pasti."

"Hus ga boleh sombong."

"Hehe, iya. Yaudah, selamat tidur ndra, jangan lupa mimpiin aku."

"Iyaa than, good night."

"Night too baby."

Pip.

Andra kemudian membereskan meja belajarnya, memasukan buku latihannya kedalam tas yang besok ia bawa. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di kasur dan menarik selimutnya.

"Semoga besok semuanya lancar," ucapnya kemudian langsung memejamkan mata.

***

"Barangnya udah di cek semua kan? Ngga ada yang lupa?" tanya Tante Nadia sambil menyiapkan sarapan.

Andra menggeleng, "Ngga ada ma, udah aku cek dari kemaren kok."

"Kamu udah siap kan? Harus menang loh, kan-"

"Papa apaansih? Andra jadi finalis aja udah bagus kok," sekat Nuel sinis.

"Ya tapi kan bakalan lebih bagus lagi kalau Andra bisa menang, bisa nambahin prestasi dia, dan papa juga bisa pamer nanti ke temen-temen papa," balas Om Andre.

Nuel berdecak, ternyata papanya memang masih seegois ini.

"Udahlah pa, gausah nambahin beban Andra."

Only You [Sequel of My Bad Boy Senior]Where stories live. Discover now