TPM°05

2.3K 311 13
                                    

Sorry for typo(s)






Terdengar suara rintihan dari dalam kamar. Jaemin tiba-tiba menghentikan kegiatannya yang sedang membaca buku dengan beralih menghampiri seseorang yang sedang berada di dalam kamar itu.

Ia menemukan Taeyong telah membuka mata yang sesekali mengerjapkannya, berusaha beradaptasi dengan penglihatannya.

"Jaemin!"

Dalam sekejap, Jaemin langsung berdiri di samping kasur tempat Taeyong terbaring. Ia memandang dengan prihatin keadaan kakak tingkatnya yang terlihat sangat kacau.

"Kita dimana?! Ak- Aku.. Diculik?! Si- sia-pa-"

"-Ssh, tenang aja Kak." potong Jaemin lalu berniat untuk menggenggam tangan Taeyong. Namun lelaki cantik itu seketika menarik tubuh Jaemin agar bisa dipeluknya.

Jaemin merasakan tubuh Taeyong bergetar. Ucapan yang terbata-bata pun menjadi tambahan yang sangat memilukan untuk didengar. Jaemin seperti merasakan Deja Vu, dimana saat lampau dirinya yang berada di posisi Taeyong.

Begitu polos, begitu lemah.

Dengan mengusap belakang punggung Taeyong, Jaemin pun berkata lembut. 

"Tenang Kak, tidak ada yang akan menculik Kakak lagi. Kakak bakalan baik-baik aja disini."

Baju yang dikenakan Jaemin terasa basah di bagian bahunya. Ia sudah menduga Taeyong akan menangis, apalagi dengan ucapan menenangkan tidak terlalu membantu sama sekali karena akan semakin membuat Taeyong merasa emosional.

"Kak.. Ada sesuatu hal yang penting ingin aku ceritakan. Tapi untuk itu, Kakak harus tenang dulu." Jaemin berusaha melepaskan pelukan Taeyong. Ia lalu menggenggam tangan lelaki bertubuh ramping itu sambil mengusapnya dengan lembut.

"Itu di pojok kamar ada kamar mandi, Kakak pake aja waktunya buat membersihkan diri. Aku nunggunya di luar aja." ujarnya.

Jaemin lalu membiarkan Taeyong sendirian di dalam kamar. Ia kembali ke tempatnya semula sambil melanjutkan bacaannya.

Selang satu jam, akhirnya Taeyong keluar dari kamar. Tetapi Jaemin tidak menyadari kalau pandangan Taeyong kini tertuju ke arah Han yang baru saja berjalan melewatinya.

"Dasar Pelakor!" Seisi ruangan mendadak berisik dengan teriakan Taeyong.

Jaemin yang terkejut itu langsung beranjak dari duduknya dan segera memegang tubuh Taeyong sebelum lelaki bertubuh ramping sempat untuk mendekati Han dan melemparinya dengan barang-barang yang berada di dekatnya.

Bangchan, Hyunjin dan Chanbing yang baru saja masuk ke dalam ruangan HQ tiba-tiba berhenti sejenak melihat perilaku Taeyong yang sudah seperti macan betina buas.

Jaemin yang sudah paham tentang mental Taeyong yang saat ini sedang terguncang, merasa kasihan karena terlalu penuh dengan berbagai masalah. Mulai dari tragedi Romeo-Juliet, insiden penculikan semalam begitupun bertatapan secara langsung dengan racun belladona.

Han terkekeh geli, "Kemarin Bajingan, sekarang pelakor. Wah, hidup gue penuh drama." sahutnya mengejek diri sendiri.

Jaemin ingin sekali memukul Han, apalagi Bangchan yang saat ini hanya memutar kedua bola matanya dengan jenuh dan tidak mau ikut membantunya menghadapi Taeyong.

The Perfect Match ✔️Where stories live. Discover now