Jangan bergantung pada orang lain dalam keadaan apapun. Berusahalah mandiri walau itu berat.
..................................................................................
Kamar gelap yang merebak kan bau maskulin memaskui indera penciuman Tzuyu. Dia membawa semangkuk sup iga dan makanan lainya untuk Taehyung. Tzuyu mencoba menyesuaikan matanya dengan suasana gelap kamar ini. Dengan pelan Tzuyu berjalan ke arah saklar lampu, bersyukur sekali ternyata letaknya berada dibelakang pintu kamar bercat hitam itu. Jadi dia tidak perlu susah payah berjalan dikegelapan.
Klek
Mata Tzuyu disuguhkan oleh penampilan kamar Taehyung yang rapi, dan wangun khas laki-laki. Ini kali pertama Tzuyu memasuki kamar laki-laki, dan parahny mereka hanya orang asing.
Tzuyu meletakkan nampan itu di nakas.
Matanya tak mendapati Taehyung ada di ranjangnya. Rasa panik menyerang benaknya, dia takut Taehyung melakukan hal yang tidak-tidak, seperti melompat dari balkon misalnya atau memotong pergelangan tangannya dikamar mandi.
Kaki tzuyu secara refleks berlari cepat kearah kamar mandi , membuka pintu itu dengan brutal . Nihil, tak ada Taehyung disana. Tzuyu menyibak tirai balkon itu dengan kasar. Beruntung dia mendapati pria itu masih dalam keadaan hidup.
Helaan napas terdengar berat, Tzuyu mendapati Taehyung sedang duduk di balkon, wajah ditekuk yang terlihat putus asa itu terlihat menyedihkan. Bahkan saat Tzuyu ikut duduk bersila di depannya pun Taehyung tak bergeming.
Satu botol soju digenggam Taehyung erat seolah itu adalah nyawa terakhirnya. Tzuyu tak tau harus berbuat apa, dia bukan baru kali ini menghadapi orang yang sedang depresi. Dia hanya memerhatiakn gerak gerik Taehyung sampai pria itu mau membuka suara.
Akal Tzuyu terus berputar mengamati situasi.
Membiarkan Taehyung minum dalam keadaan perut kosong, jelas sangat salah menurut Tzuyu. Tapi merebut minuman itu dan menyuruhnya makan, tentu saja itu akan sia-sia.
Mata Tzuyu masih menatap lekat wajah ditekuk Taehyung. Berapa lama lagi pria ini akan sehancur ini. Berapa lama lagi dia akan menghabiskan waktu hanya untuk meratapi hal yang seharusnya tak perlu diratapi separah ini. Neneknoasti juga akan sedih jika melihat keadaan cucunya seperti ini.
"Nenek bilang dia ingin pergi ke jeju setelah dia sembuh"
Tawa kecil yang terdengar menyedihkan di telinga Tzuyu, kenapa tawa itu terasa begitu menganggunya . Lebih baik dia melihat tawa mengejek dan menjengkelkan milik pria itu daripada tawa ini.
"Nenek ingin piknik, bersamamu juga "
Tzuyu setia mendengarkan celoteh pria itu, ya Tzuyu tau sekarang apa yang harus dia lakukan untuk menangkan Taehyung. Dia hanya perlu mendengarkan setiap cerita pria rapuh itu. Hanya sesimpel itu.
Tzuyu merasa bahagia disamping rasa sedihnya, ternyata dia masuk ke salah satu agenda penting nenek kim. Dan hal itu tak dipungkiri membuat Tzuyu bahagia.dia hanya orang asing yang mendapat tempat istimewa dihati wanita tua itu.
"Ada banyak sekali hal yang belum aku berikan padanya, ada banyak waktu yang aku buang sia-sia , aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, aku tak pernah membuatnya bahagia "
Tzuyu menggeser duduknya mendekati Taehyung. Menuntun wajah itu agar menatapnya.
"Dengar Tae, itu tidak benar. Nenek bahagia, nenek sendiri yang bilang. Dia bahagia memilki cucu tangguh seperti mu. Jadi tetaplah tangguh. Nenek akan bahagia jika kau juga bahagia"
Mata berkaca-kaca tzuyu terlihat begitu meyakinkan Taehyung. Taehyung kembali masuk kedalam pelukan hangat Tzuyu.
"Bisakah kau tetap disini, aku mohon "
Tzuyu diam tak menjawab perkataan Taehyung.Dia masih dilema, dia hanya tak bisa berada selamanya disis Taehyung. Tzuyu juga tidak yakin apakah itu pilihan yang tepat. Tapi Tzuyu memang tetap akan menepati janjinya pada nenek kim, tetapi bukan dengan terus berada disisi Taehyung. Dia lebih memilih memantau Taehyung dari jauh, dan hal itu akan dia lakukan saat kondisi Taehyung sudah kembali normal. Oleh karena itu untuk beberapa hari kedepan dia akan berada disisi pria itu.
"Iya aku akan selalu disini" Lirih tzuyu nyaris tak terdengar. Biarlah Taehyung tak mendengar nya, dia akan terlihat jahat jika mengiyakan jika akhirnya dia meninggalkan.
"Tunggu sebentar aku kan ambil makan malamnya " Tzuyu melepaskan pelukan nya oelan laku beralih ke dalam kamar mengambil nampan.
"Aku tidak lapa-"
Satu sendokan nasi dan kuas sup masuk kedalam mulut Taehyung. Tzuyu yang duduk tepat di depan Taehyung dengan mudah mencari celah untuk memasukkan makanan itu ke dalam mulut Taehyung.
"Aku tidak menerima penolakan" Taehyung pasrah, dia kembali sadar betapa keras kepalanya Tzuyu. Jadi lebih baik menelan makanan itu tanpa selera daripada menghabiskan tenaga untuk berdebat.
Meski Taehyung hanya ingin memakan nasi dan kuah sup, Tzuyu merasa lega setidaknya ada yang masuk ke perut pria itu.Daripada dia bertambah sakit secara fisik dan psikis.
"Istirahatlah,selamat malamTae "
Tzuyu menutup pintu hitam itu lambat.lalu menaruh piring kotor itu di dapur.
Author pov
Sejak kapn ya Neng juwi udah manggil tetet dengan sebutan akrab dan menggunakan aku-kamu pula 🤣🤣, neng juwi aja udah melampau keterasingan diantara mereka ,, wah 😘😘😘😘aing tak sabar menunggu perkembangan hubungan antara mereka (kalau iya pula ada hubungan) 🤣🤣🤣
Pov end......
Ruang makan megah milik Taehyung telah diisi oleh ke empat manusia itu. Rutinitas pagi mereka di buatkan khusus oleh jimin seorang cheff sekaligus barista berbakat. Taehyung makan seperi biasa, tak berselera.
Namun dia tetap menunjukkan wajah tegarnya. Tzuyu dan nyang lainya lega.
Terutama Tzuyu, dia bisa dengan cepat kembali ke kehidupan normalnya.
Dia hanya akan memantau Taehyung dari jauh. Mulai dari hari ini, sampai seterusnya dia akan pergi. Mungkin malam nanti dia baru akan pergi dari rumah Taehyung.
Tentu saja dia akan pamit pada Taehyung, dia harap pria itu mengerti dan membiarkan dia pergi.
"Yoentan" Sapa jimin saat anjing kecil menggosokkan badanya dikaki pria itu.
"Ah imut sekali " Ucap Dahyun memuji tapi dia tidak tertarik menyentuh anjing itu. Dia masih sedikit trauma akan kejadian masa kecilnya.
"Kapan kalian berangkat ke caffe? " Tanya Tzuyu menatap Dahyun dan jimin bergantian.
"Setelah ini kami akan berangkat, kami akan pulang lebih cepat, tae ingat semua akan baik-baik saja " Jimin menepuk pundak Taehyung yang duduk di sampingnya.
Taehyung haya mengangguk pelan.
Yeontan beralih kepanggkuan Tzuyu. Tzuyu dari tadi memang sudah tidak tahan ingin menjahili anjing coklat yang terlihat pemarah itu.
****
I'm back.....
Hari ini author double up, karena pengen aja dan ide juga mengalir deras....
Maaf ya kamu chapter ini kurang memuaskan..
Jagan lupa vote dan komen karena menulis itu butuh di apresiasi... Sebenarnya apapun bidangnya pasti butuh diapresiasi, setuju gak??
Itu aja sebenarnya ungkapan author nya, semoga harinya menyenangkan.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Love Me (Revisi)
СлучайныйTzuyu tak ingin menikah. Dia tidak menyukai berbagi kehidupan dengan manusia asing. Di matanya hidup sendirian jauh lebih baik karena dia tak ingin di libatkan dalam banyak masalah rumit. Mungkin menikah,punya anak,punya suami yang mencintainya sep...
