Target (1)

1.1K 202 34
                                    


"Umm... Kacchan apa kau baik - baik saja?" Tanya Midoriya khawatir melihat kaki Bakugou bergetar hebat.

"Apa kau kebelet?" Tanya Todoroki spontan.

"Iya. Permisi aku mau lewat." Bakugou pun segera menerobos masuk kedalam toilet meninggalkan ketiga laki - laki itu.

"Apa ada yang salah?" Tanya Midoriya bingung.

"Tidak," jawab Kirishima dengan singkat.

"Kau ini kenapa?" Tanya Todoroki bingung dengan sikap Kirishima.

"Oh. Tidak, aku hanya sedang malas saja berurusan dengan Bakugou," jawab Kirishima jujur.

"Memangnya Kacchan kenapa?" Tanya Midoriya penasaran.

"Aku hanya suka kesal saja dengan sikap Bakugou yang suka berkata kasar kepada siapa saja," jawab Kirishima malas.

"Yah terkadang aku juga tidak menyukai Bakugou," ujar Todoroki sepakat.

"Tapi kita kan tetap satu kelas, jadi tidak boleh dong seperti ini," ujar Midoriya mencoba mencairkan suasana.

Sedangkan disisi lain didalam toilet. Bakugou dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka bertiga.

'Hmm... apa aku harus mengubah sikap ku ini ya.' Batin Bakugou.

"Ayo pergi!" Ajak Todoroki.

"Iya," jawab Midoriya sambil mengikuti Todoroki di belakangnya.

Saat Bakugou sudah menyiram closet yang baru ia gunakan, Bakugou pikir ia sudah sendirian didalam toilet itu namun nyatanya Kirishima masih menunggu dirinya.

"Kenapa tidak pergi?" Tanya Bakugou ketus.

"Memangnya ini toilet rumah mu?" Balas Kirishima dengan nada datar.

"Cih. Jangan membalas ucapanku," ujar Bakugou sambil mencuci tangannya menggunakan sabun cair.

"..... kau ini jangan suka memerintah orang," ujar Kirishima tak kalah ketus.

"....."

"Lupakan," ujar Kirishima sambil meninggalkan toilet.

"Lah? Dasar aneh." Bakugou pun segera mengeringkan tangannya menggunakan tisu yang disediakan.

"Tapi... kalo aku tidak segera berbaikan dengan Kirishima maka..."

"Aku harus berbaikan dengannya!" Batin Bakugou dengan percaya diri.

Saat pulang sekolah.

"Hey!"

"Ada apa Bakugou?" Tanya Kirishima masih dengan nada datar.

"Aku mau m-minta m-minta..."

"Minta apa?" Kirishima tidak mengerti apa yang dimaksud Bakugou.

"Aku mau m-minta hmm anu aku mau m-minta...." Entah mengapa lidah Bakugou sangat sulit untuk mengucapkan kata 'maaf'.

"Huh? Apa kau mau minta maaf?" Tebak Kirishima.

"Iya. Aku ingin berkata itu," ujar Bakugou dengan cepat.

".... oh."

"Apa kau cuman bilang OH?!" Seru Bakugou mulai kesal.

"Hahaha maaf - maaf aku hanya bingung saja. Rasanya seperti aku yang meminta maaf kepada diriku sendiri," ujar Kirishima menahan tawanya.

"Cih. Pokoknya aku ingin m-meminta..."

".... maaf." Lanjut Kirishima membantu Bakugou menyelesaikan kalimatnya.

"Iya maksudku itu," ujar Bakugou sedikit malu.

"Haha, iya - iya aku memaafkan mu. Ayo pulang!" Ajak Kirishima dengan nada riang lagi.

"Ha... iya," ucap Bakugou sambil berjalan di belakang Kirishima.

'Ha... Kirishima itu baik sekali. Aku jadi semakin...'

"Akan ku jadi kan dia target pertama ku." Gumam Bakugou dengan yakin.

'✩ ˙¡¿ ◎˙ ✩' ˙»


Ok sip makin engga jelas + makin egk nyambung:(
Mohon maaf atuh

Jangan lupa, kalo suka vote dan klo mau ngekritik tinggal komen ya


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My L♡vely School ♪END♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang