Prolog

2.2K 142 9
                                    

Di Jepang, Konoha Naruto tinggal bersama sang ibu, di negeri tempat sang kakek berada.

Disana Naruto hidup berkecukupan bersama sang ibu karena sang kakeknya yang seorang Hokage.

"Sayang, kita kan sudah seminggu disini. Jadi, bagaimana jika kau masuk akademi ninja? Disana nanti kau akan mendapatkan banyak teman-teman baru dan juga ada pertarungan yang menyenangkan",rayu sang ibu, Kushina Uzumaki dan sang kakek Uzumaki Sarutobi hanya menatap keduanya dalam diam.

"Kaa-san, aku bahkan bisa hidup tanpa harus melakukan itu",tolak Naruto.

"Kaa-san tahu itu sayang, tapi kau juga harus ke akademi untuk mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru",rayu Kushina melirik ayahnya meminta bantuan agar ikut membujuk Naruto.

"Kaa-sanmu benar, Naru. Kau harus ke akademi, melihat banyak orang yang ingin masuk ke sana tapi gagal sedangkan kau bisa masuk dengan mudah tapi menolak",ucap Hiruzen ikut membantu putrinya membujuk Naruto.

"Hidup itu tak harus selalu tentang ninja dan akademi, Kaa-san, Jii-san",tolak Naruto.

"Kami tahu, sayang. Tapi kaa-san tidak mau kau kekurangan pengetahuan. Pengetahuan itu penting",ingat Kushina masih mencoba membujuk putrinya yang keras kepala.

"Pengetahuan memang penting, kaa-san. Tapi tak harus lewat akademi yang ujung-ujungnya berakhir menjadi ninja",ucap Naruto sibuk dengan sarapan paginya.

"Jika, Naruto jadi ninja. Naruto bisa melindungi kaa-sanmu lho",ucap Hiruzen memihak putrinya.

"Sehari saja, sayang. Dicoba dulu, mau ya?",bujuk Kushina.

"Aku tidak mau, Kaa-san, Jii-san. Jangan membujukku",ucap Naruto beranjak pergi ke kamarnya.

"Mengapa mereka memaksaku? Tidak jadi ninja pun aku senang-senang saja tuh",gumam Naruto mengomel.

Naruto memejamkan matanya frustasi, mengingat kejadian seminggu lalu.

Naruto Pov

Sebelum tinggal di Konoha, aku dan ibuku tinggal di kota yang biasa-biasa saja dan jauh dari kehidupan ninja.

Di kota kami memang hidup pas-pasan tapi disana jauh lebih baik ketimbang hidup dengan sesuatu yang mewah dan melimpah, dipenuhi masalah, musuh, kawan jadi lawan, harta yang terlalu berlebihan, pekerjaan yang menumpuk. Itu benar-benar rumit dan menyesakkan.

Meski di kota, aku dan ibuku memilih tinggal di tempat yang sepi dan jarang dikunjungi orang. Kami memiliki cara tersendiri untuk bahagia dan bersenang-senang, itulah kehidupan mewah bagiku.

Tapi entah ada apa, ibu tiba-tiba ingin pindah kesini dan disinilah kami, aku hidup dalam kebosanan dan kesepian saat ini karenanya. Aku sangat membencinya.

Hal-hal yang sangat kubenci selama hidupku:

1. Cinta
2. Ninja
3. Akademi
4. Teman
5. Penindas(Pelecehan)
6. Penganggu
7. Kasih sayang
8. Ambisi
9. Cita-cita
10. Hobi
11. Harga diri
12. Uang
13. ...(belum ada)

Naruto Pov End

Di atas ranjangnya beberapa menit kemudian, Naruto pun tertidur dengan wajah pulasnya meninggalkan Kushina dan Hiruzen yang mengintip dari balik pintu.

"Tou-san, bagaimana ini Naruto tidak mau masuk akademi?",tanya Kushina gelisah.

"Entahlah, mungkin kita harus menghargai keputusannya. Naruto, baru saja tinggal disini di negeri yang dipenuhi dengan ninja, Naruto mungkin hanya belum terbiasa",balas Hiruzen dengan wajah yang biasa saja.

"Hish, tou-san sama saja",ucap Kushina kesal dan berjalan masuk ke kamarnya yang ada di depan kamar Naruto.

"Anak dan kaa-san sama saja",gumam Hiruzen geleng-geleng kepala sebelum melangkah pergi ke ruangannya.

Crown Princess (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang