16. Kushina dan Naruto

630 59 13
                                    

Di dalam suatu kehidupan manusia terutama ninja pasti ada tragedi di dalamnya dan Naruto sedang menganalisa banyak hal dalam pelatihannya dengan Hana.

"Tuanku, engkau sudah sangat berkembang di banding sebelumnya. Apa sekarang Tuanku ingin langsung lanjut ke tahap dua atau ingin istirahat dulu?",tanya Hana tahu jika Tuannya itu sudah menghabiskan banyak hal dalam pelatihan pertamanya.

"Hm? Ide bagus, beri aku lima belas menit Hana",ucap Naruto masih berusaha mengatur nafasnya yang kempang kempis, ia merasa pusing dan ingin pingsan tapi itu harus ditahannya karena bagi Naruto jika itu adalah tahap pertamanya, tahap diatasnya pasti akan lebih sulit dan mendalam.

"Baiklah, Tuanku",ucap Hana sebelum terdiam layaknya pedang biasa.

Dalam benaknya, Naruto terus berimajinasi tentang apa yang baru saja dirinya lakukan selama berhari-hari belakangan sebelum menghembuskan nafasnya pelan tertidur karena sudah berhari-hari tidak tidur dan tidak makan.

'Tuanku sangat kuat, aku sangat senang bersamanya', pikir Hana banggan

Seakan ada sebuah alaram nyaring di telinga Naruto dalam tidurnya ia seketika langsung membuka matanya,"Hana, ayo pergi ke tahap dua" ucap Naruto.

"Baiklah, Tuanku. Sekarang engkau dapat berjalan dari sini hingga menemukan sebuah kotak berukuran sedang berwarna biru yang dijaga ketat oleh sekelompok sesuatu",ucap Hana memberikan petunjuk tidak jelas kepada Naruto.

Masalahnya setelah ini Naruto harus berjalan tanpa arah entah darimana untuk mendapatkan kotak yang dimaksud Hana itu dengan sekeliling yang seketika berubah menjadi Padang Pasir Safari.

'Benar-benar lebih berat dari sebelumnya ya',pikir Naruto mengedip-ngedipkan matanya bingung ingin berjalan ke arah mana.

Disisi lain, Sasuke sedang berlatih mati-matian.

"Hm? Sasuke, kau terlalu berusaha keras tidak seperti biasanya",ucap Sai melihat Sasuke masih latihan padahal mereka sudah disuruh berhenti istirahat.

"Nanti saja",balas Sasuke cuek.

'Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya tapi kaa-san sama sekali tidak terlihat khawatir mengenai Naruto. Apa karena kaa-san tahu dimana dia?',pikir Sasuke heran di tengah latihannya mengingat Kushina sama sekali tidak mencari keberadaan Naruto tapi malah nampak seperti biasa-biasa saja.

Kembali ke beberapa jam yang lalu...

"Kaa-san, Naruto belum pulang?",tanya Sasuke melihat Kushina tengah memasak di dapur.

"Hm? Belum, mungkin nanti pulang",balas Kushina santai.

'Mungkin? Sudah seminggu lebih dia tidak pulang tapi kaa-san?',pikir Sasuke heran melirik Kushina, merasa diperhatikan Kushina pun menghentikan kegiatan memasaknya sebentar.

"Kau pasti heran ya Sasuke? Tenang saja Naruto pasti pulang. Sebelum pindah ke Desa Konoha aku bahkan hampir tidak melihat Naruto dalam lima tahun penuh. Kehidupan kami sebelum disini itu bisa dibilang susah, kaa-san di kota dan Naruto tetap di hutan dekat rumah kita dulu. Malahan mungkin saja hidup Naruto disana jauh lebih berat karena tidak ada seorang pun yang tinggal di dekat sana, jadi jangan khawatirkan Naruto dan fokus saja pada latihanmu",ucap Kushina panjang lebar duduk mendekati Sasuke yang tengah sarapan.

"Kaa-san tidak khawatir?",tanya Sasuke tak sadar.

"Tidak, kaa-san sama sekali tidak merasa khawatir sedikit pun",ucap Kushina percaya diri.

'Naruto, anakku kau adalah penerus keluarga. Setiap keputusan yang kau ambil akan selalu kaa-san dukung, kaa-san selalu mendoakan keberhasilanmu',pikir Kushina penuh harap pada putrinya.

'Setidaknya jika situasi sampai terdesak, aku akan turun tangan sebagai orang terkuat kedua setelah Minato',pikir Kushina kembali ke kegiatan masaknya.


Event dimulai, up kedua belas selesai.

20 Oktober 2020
19:29

Crown Princess (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang