Kedatangan

3.4K 185 19
                                    


Jungkook cukup terkejut saat tiba-tiba Sobum membuka pintu ruangannya, biasanya laki-laki itu akan mengetuknya terlebih dahulu lalu masuk ke ruangannya.

Nafas Sobum cukup terengah, kelihatannya ada sesuatu terjadi,Jungkook dapat melihat jelas dari pandangannya yang terkejut.

"Kenapa?"tanya Jungkook saat Sobum sudah mulai tenang

"Jimin-"Jungkook langsung berdiri dari kursinya saat mendengar nama itu, berjalan cepat ke pintu lalu menguncinya,mengajak Sobum ke ruangan rahasianya yang kedap suara.

"Ada apalagi?"tanya Jungkook langsung

"Adiknya datang"

"Apa masalahnya denganku?"

"Dia mencari kakaknya"

"Tak sama sekali berkaitan denganku"Jungkook berjalan keluar dari ruangannya tapi saat ingin membuka pintu, ucapan Sobum menghentikannya

"Dia tahu semuanya tuan,bahkan dia tahu tentang pembunuhan itu"Ucap Sobum serius dia bahkan menekankan setiap katanya.

"Kau tak berbohong? bagaimana bisa?"Jungkook tentu tak percaya akan hal ini,dia tahu bagaimana kinerja para suruhannya.

"Setelah ditelusuri dia selama ini tinggal di London,dia orang yang cukup berpengaruh disana,dia kembali ke Seoul karna ingin mencari kakaknya memintanya untuk meneruskan bisnisnya di London tapi dia tak berhasil menemui kakaknya-"

"Aku tak butuh itu,yang kutanyakan tentang pembunuhan itu"

"Begini tuan selama pencariannya di Seoul dia bertemu dengan Kim Joon"

"Siapa dia?"

"Kim Joon adalah tetangga tuan taehyung yang ternyata masih satu keluarga dengan tuan taehyung,besar kemungkinan dia melihat kita saat sedang berada dirumah tuan taehyung saat itu"

"Jadi karna kita datang dia menyimpulkan kita pembunuhnya?"

"Bukan tuan, adik tuan jimin berhasil melacak plat mobil anda,dari sadapan ponselnya dia sering bertukar pesan dengan kakaknya salah satunya tuan jimin yang tak menyukai anda,dia berada dibawah black shine,musuh terkuat anda"

"Sial,dia pasti tahu dari Joon young,keparat satu itu!"

"Yang harus anda pikirkan bagaimana caranya agar tuan taehyung selalu bersama anda dan mempercayai anda, tentu semua sektor usaha anda juga"

"Siapa nama adiknya kirimkan datanya"

"Baik tuan,saya akan segera kirimkan datanya"

Jungkook mengutuki Park jimin dia benar-benar tak suka dengan laki-laki itu untung dia sudah mati ditangannya, masalahnya sekarang adalah adik dari si keparat itu datang dan akan menghancurkan semua rencananya.






______

Taehyung terbangun dengan tubuh yang sangat lelah dia baru tidur jam 6 pagi tadi,dia benar-benar tak mengerti kenapa Jungkook bisa sekuat itu.

Taehyung melihat sekelilingnya tak ada Jungkook disini, mungkin sudah pergi ke kantornya.

Taehyung berjalan tertatih tubuhnya benar-benar sakit apalagi bagian bawahnya, Jungkook benar-benar beringas dan tanpa ampun,tak lagi taehyung menantang Jungkook seperti itu.

"Akhh! sial"

Taehyung benar-benar mengutuk Jungkook, bagaimana bisa laki-laki itu tak memikirkannya sama sekali, Taehyung memakai pakaiannya lalu berjalan ke arah anaknya, tampan sekali dan juga imut karena pipi rotinya

"Selamat pagi dunia"ucap taehyung menirukan suara anak kecil sambil menggendong anaknya

Taehyung memandikan anaknya lalu dengan telaten memakaikan pakaian untuknya, benar-benar wangi bayi taehyung suka,dia mengajak anaknya keluar kamar dia memberikan anaknya susu yang diresepkan dokter untuknya, taehyung sebenarnya ingin menyusui anaknya langsung tapi dia sadar dia itu laki-laki,diberi keistimewaan bisa melahirkan anaknya saja sudah sangat bahagia.

Dengan telaten taehyung memberi susu untuk anaknya lalu mengajaknya bermain, taehyung benar-benar bahagia sekarang walaupun masih ada kesedihan dalam hatinya karena anaknya yang satu lagi harus dirawat dirumah sakit, tapi seperti janjinya dia harus kuat demi anaknya.

Taehyung bahagia melihat anaknya aktif walaupun masih sangat kecil, anaknya sudah bisa menggerak-gerakkan badannya dan dia ajari tersenyum anaknya juga akan mengeluarkan suara khas anak yang baru lahir saat dia ajak berbicara itu suatu kebahagiaan untuk dirinya karena dia merasa ditanggapi anaknya.

"Tetaplah sehat jagoan ayah"taehyung menciumi wajah anaknya tak tahu lagi mendefinisikan kebahagiannya.





***

"Selamat pagi tuan muda jeon"

Jungkook mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja memasuki ruangannya,dia tak mengenali orang ini,dia baru pertamakali melihatnya

"Siapa kau?"tanya Jungkook

"Ouw,kau tak mengenaliku tuan muda? sayang sekali"jawabnya dengan nada sedih yang dibuat-buat

"Aku tak mengenalimu apa kita pernah bertemu atau punya urusan sebelumnya?"

"Jimin"Jungkook membulatkan matanya saat mendengar nama itu disebut,dia benar-benar terkejut,atau jangan-jangan orang ini yang dimaksud sobum?

"Kenapa?kaget? sudah tahu siapa aku?"tanyanya dengan nada mengolok

"Kau adiknya?"

"Ya aku adiknya,Jihoon"

"Apa maumu?"

"Kau akan tahu nanti,ini kartu namaku,oh ya nanti malam temui aku di cafe la rose dan kita bicarakan semuanya"

Jihoon melangkah pergi meninggalkan Jungkook yang masih terlihat bingung ditempatnya,Jihoon tersenyum rencananya akan berhasil dan dia bisa membalaskan dendam kematian kakaknya.













***

Jungkook sudah sampai di markasnya,dia tak bisa pulang kerumahnya dulu karena dia ada janji temu dengan Jihoon,dia perlu menyiapkan dirinya karena bagaimanapun orang yang akan dia temui termasuk  rivalnya yang paling kuat,dia tak boleh gegabah atau rencananya akan gagal dan semua selesai.

"Apa yang membawamu datang kemari tuan,sudah lama sekali"

"Jake aku butuh saranmu"












____

Jungkook sudah sampai ditempat mereka bertemu,Jihoon belum ada disana,dia memilih meja yang paling sudut dan minim cahaya, pembahasan mereka tak boleh didengar banyak orang.

Tak lama Jihoon sudah sampai dengan Hoodie hitamnya,dia tampak lebih santai dari sebelumnya, saat dia mendatangi Jungkook dikantornya tadi pagi.

"Apa maumu?"tanya Jungkook to the point,dia tak bisa berlama-lama ada taehyung-nya yang menunggunya dirumah.

"Ikuti semua rencanaku dan semua akan baik-baik saja"

"Aku tak mau,kau pikir aku tak tahu kau anggota black shine kan?"

"Kita bahas diluar itu,ini masalahmu denganku dan dengan kakakku"

Jungkook menatap Jihoon lekat,tak ada kebohongan atau yang lainnya dia cukup tenang dan Jungkook cukup was-was terhadapnya.

"Baiklah, apa rencanamu dan mari selesaikan dengan cepat"

"Kau sudah punya kartu namaku kan?hubungi aku nanti dan aku akan memberitahumu"

"Kenapa tak sekarang?"

"Aku masih mempertimbangkannya mengingat ini masalah pribadi kita tanpa campur tangan kelompok,sudah kukatakan ini demi keamanan kita berdua"

"Terserah kau saja"

Jihoon mengangguk lalu pergi meninggalkan Jungkook, Jihoon tersenyum Jungkook sudah masuk ke permainannya.

Selamat datang Jeon Jungkook.





TBC

Untuk chapter berikutnya dan seterusnya silahkan keluarkan makian kalian, terimakasih.

Ini sebenarnya aku mau buat gitu tapi setelah melihat beberapa komen aku akan berusaha menuhin keinginan kalian tapi maaf gak sesuai ekspektasi,aku akan berusaha buat salah satunya seperti yang kalian mau.

Taelove [KV]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum