6. Ketakutan Saeron

131 44 111
                                    


S

elamat Membaca :)


Hari ini adalah hari pertandingan futsal. Seperti janjinya, Saeron membuatkan roti isi sayur untuk kedua pria manja kesayangannya--Jisung dan Renjun. Gadis itu sudah membawa dua tempat makan yang ada di tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang tas. Ia berjalan menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang tamu.

"Jisung ... ambil, nih!"

"Taruh aja di meja!" teriak Jisung dari kamarnya.

"Kak Sae mau ke rumah Kak Renjun, ya?!"

"Iya, iya!"

"Bilangin ke ibu," ucap Saeron.

"Iya! Nggak tau Jisung lagi pusing nyari dasi apa!" sentak Jisung.

Saeron terkekeh pelan, lalu ia berteriak kembali, "Kalau nggak ada langsung cari aja di lemari Kak Sae. Ada satu, tuh!"

"Siap!"

"Kak Sae berangkat!"

"Hati-hati, Kak."

Saeron pun berlari keluar rumah dan segera menuju ke rumah sang sahabat yang hanya beberapa langkah saja dari rumahnya itu.

Gadis itu membuka gerbang dan langsung disambut oleh Bi Juju yang sedang menyirami tanaman.

"Pagi, Bi."

Bi Juju menundukkan kepalanya, "Pagi juga, non."

"Renjun ada, 'kan?"

"Ada, masuk aja ke dalam."

Saeron melepas sepatunya dan mengetuk pintu, lalu masuk begitu saja sambil berteriak, "CIL! BOCIL!"

"RENJUN!"

"WOI! TERIAK MULU LO. SINI, KEK, BANTUIN GUE PASANG DASI!"

"Hallah." Saeron berdecak sebal dan segera memasuki kamar Renjun yang sudah terlihat seperti kapal pecah.

"Gila, lo apain ini kamar?" Saeron melebarkan matanya ketika melihat semua pakaian berserakan.

"Mama nggak ada di rumah, jadi gue sendirian," jawab Renjun.

Saeron mendengkus, "Dih, kayak gini sok-sokan mau dapat girlfriend. Yang ada mereka ya nyebut mulu lihat keadaan lo," kata Saeron sembari menarik Renjun untuk duduk di hadapannya dan gadis itu mulai memakaikan dasi.

"Bodolah, gue nggak punya girlfriend pun nggak peduli," jawab Renjun dengan ketus.

"Dih."

Setelah dasi terpasang dengan cantik, Saeron beralih menyisir rambut Renjun yang tadi sedikit berantakan. Tak lupa memberikan sedikit parfum untuk cowok itu.

Gadis itu menangkup kedua pipi Renjun dan sedikit menariknya supaya wajah itu menatap ke arahnya. Wajah yang ... lucu dan menggemaskan membuat Saeron tersenyum kecil.

"Cepet dewasa, ya, Jun. Gue mau lihat lo jadi orang yang nggak ceroboh, gue mau lihat lo jadi orang yang mandiri. Karena, mau sampai kapan lo kayak gini? Hidup lo nggak terus-menerus bergantung sama orang tua lo, apalagi orang lain. Ada kalanya orang tua juga capek, mana lo udah segede ini."

Renjun menghela napas pelan, ia tak suka dengan pembicaraan seperti itu--sebenarnya--tapi, karena yang bicara adalah Saeron. Jadi, Renjun mengangguk.

"Gue akan berusaha."

***

"SIYEON! APAAN TUH?! HUAAAAA ...." Teriakan Somi membuat Siyeon terjingkat kaget.

DEAR BOYFRIEND ✔Where stories live. Discover now