12

237 22 0
                                    

renjun mencoba menenangkan diri dari pikirannya sejenak, karena dia begitu terkejut saat memimpikan jaemin. apalagi dengan mimpi seperti itu! pertanda apa ini?!

usahanya nihil, dia semakim pemasaran akan mimpinya tadi pagi. karena dia juga merasa bahwa jaemin bukan memperlakukannya sebagai sahabat, tetapi sebagai teman hidup.

kring..
jaemin menelepon renjun

jaemin memang suka sekali membuat apapun secara mendadak, entah itu tugas atau apapun itu. sepertinya hidupnya tidak memiliki rencana, karena semua yang ia lakukan dipersiapkan saat itu juga.

"halo?" ujar renjun gugup

"halo, suara lo ko gtu? lo kenapa?" balas jaemin

"enggak gue ga kenapa napa."

"ngopi kuy."

seketika renjun ketakutan, dia diam membisu membuat semua orang curiga karena tingkahnya.

"halo njun?"

"eh, iya gue ngomong dulu. kalo boleh ntar gue kabarin."

"oke."

renjun bersiap siap dalam kegugupannya, sebenarnya ia tidak ingin pergi dengan jaemin tapi disisi lain dia juga ingin pergj jalan jalan.

"renjun pergi dulu ya bun."

"mau kemana?"

"jalan jalan bentar." renjun menghampiri mobil jaemin yang sudah terparkir di depan rumahnya

"mau kemana kita?"

"ke mall." balas jaemin

"gue cuma bawa uang 20 ribu."

"nanti gue bayarin."

mereka sampai di mall yang cukup besar, tentu saja renjun sangat terkejut karena uang yang dia bawa hanya bisa membayar tiket parkir di mall tersebut.

"ya ampun kenapa kesini na?!" protes renjun

"udah diem kan gue yang bayar ini."

renjun terdiam, karena dia juga tidak mampu membeli barang yang ada disini.

"kita beli ini." ujar jaemin sambil menarik renjun ke dalam toko pakaian

"kayaknya gak usah, gue udah punya yang ini." ujar renjun ketika jaemin hendak membelikan renjun baju yang bernilai lebih dari lima belas juta itu

"t-tapi kan..." renjun menarik jaemin keluar toko

"lo gak harus membebani diri lo dengan ngebeliin gue baju mahal." ujar renjun

"tapi itu baju yang biasa gue pake." balas jaemin

"lo harus sadar kita berasal dari keluarga yang berbeda, uang segitu mungkin kecil buat lo. tapi itu terlalu besar buat gue untuk sebuah baju."

SWEETENER|| RenMin (END)Where stories live. Discover now