22

188 15 0
                                    

dimalam yang sunyi ini, hujan pun turun. seakan semesta mengerti keadaan renjun saat ini.

ditengah dinginnya malam dan rintikan air hujan, isak tangis renjun memecah keheningan malam itu.

"renjun, makan dulu." ujar wendy dari luar kamar

sebenarnya wendy kecewa dengan renjun saat ini, tapi dia tidak bisa berbuat apapun. waktu tidak bisa diputar ulang dia hanya bisa berdoa agar semua berjalan dengan kehendak tuhan.

"makan dulu sayang, nanti kamu sakit." wendy memeluk anak semata wayangnya itu

"maafin aku bun."

"iya sayang, udah nangisnya mata kamu udah bengkak. sekarang kita makan dulu." ujar wendy

renjun berusaha tidak mengeluarkan air matanya lagi tapi usahanya nihil

"ngapain kamu makan!" bentak chanyeol

"udah lah yah, renjun lagi hamil. kasian dia dan bayinya." balas wendy

"gak bisa, hamil diluar nikah adalah perbuatan tercela. kamu buat malu keluarga ini tau ga!" bentak chanyeol, sekali lagi

renjun tidak dapat menahan ini semua, tetes air mata mengalir dari kedua matanya

"aku emang anak yang ga berguna dan nyusahin kalian, aku minta maaf atas itu. aku juga ga minta dilahirkan dengan keadaan seperti ini."

"cukup renjun." chanyeol menampar pipi renjun

renjun kehilangan pertahannya dan jatuh pingsan didepan orang tuanya itu.

"bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya wendy cemas

"anak ibu mengalami stress dan shock yang berlebihan, saya harap anda selaku orang tua renjun bisa membantu mengurangi tekanan pada anak anda." ujar dokter itu

renjun yang saat ini terbaring lemah dirumah sakit berharap dirinya segera pergi agar semua ini cepat berakhir.

tetapi disisi lain dia masih memiliki penyemangat hidup, yaitu jaemin. dia berjanji akan selalu bersamanya bahkan jika dia tidak mencintainya lagi seperti sekarang.

"tante, om. gimana kondisi renjun?" tanya jaemin panik

"dia masih belum sadar."

"puas kamu?"

"puas kamu membuat keluarga saya hancur seperti ini?" ujar chanyeol

jaemin hanya bisa terdiam dan pasrah dengan keadaan, semua perbuatan ada konsekuensinya.

dan dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sekarang.

kata maaf bukanlah hal yang tepat untuk diucapkan sekarang, ia hanya bisa berharap ini semua akan membaik.

SWEETENER|| RenMin (END)Where stories live. Discover now