15

49.2K 1.3K 11
                                    

Terik matahari membuat luna terbangun dari tidurnya. Ia berjalan ke luar dan melihat jam pukul 6 pagi.

Di meja sudah tersedia makanan. Luna celingukan melihat tak ada siapapun disana.

"Dia dimana?" Batin luna tak melihat alexa.

Luna mengambil air dan berjalan kearah kolam renang dan menikmati sejuknya udara di pagi hari.

Luna melihat kearah kolam renang ada sendal yang mengapung dan mulai mendekatinya. Dan mata luna melotot melihat ada yang tenggelam di kolam.

Dia alexa.

Dengan cekatan luna masuk kedalam air dan menolong alexa.

Luna membawa alexa ke permukaan dan memberikan pertolongan pertama pada alexa.

Dengan sekuat tenaga luna membantu menyelamatkan alexa hingga bram datang dan mendorong luna hingga jatuh ke tanah.

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH!!!" Teriak bram pada luna.

Bibir luna terasa kaku dan tak bisa berkata apapun.

"Aku tak akan memaafkanmu jika sesuatu terjadi padanya" ucap bram dingin dan menggendong alexa ke rumah sakit.

Luna tak percaya pamanya marah dan tak mempercayainya.

Luna bangun dan memegang lengan kanannya yang terasa sakit karena dorongan dari bram tadi.

Di rumah sakit bram dengan panik menunggu alexa hingga sadar.

Alexa mulai membuka matanya perlahan.

"Xa, kau tak apa? " tanya bram dengan paniknya. Bram tak mau kehilangan alexa lagi.

Alexa mengangguk.

"Tadi aku terpeleset dan jatuh ke kolam, maaf membuatmu kuatir" ucap alexa dengan pelan.

Deg..

Bram kaget dengan penuturan alexa. Dengan marahnya tadi ia memarahi luna dan mendorong luna hingga jatuh. Bram memaki dirinya sendiri yang tak mendengarkan penjelasan luna. Padahal bram lebih tau kalau luna tak akan melakukan hal2 yang di luar batas.

Bram pulang ke rumah malam hari. Sambil menggandeng alexa di lengan kirinya bram melihat sekelilingnya.

Lagi2 bram tak melihat keberadaan luna.

Bram tau siapa yang harus bram hubungi jika luna pergi. Yaitu sam.

Tapi kali ini sam tidak bisa di hubungi seperti ponsel luna.

Sedangkan luna sibuk main game di hotel milik sam.

Sam adalah pewaris dari hotel xx. Jadi wajar jika sam lebih banyak menghabiskan waktunya di hotel.

Sedangkan luna. Dia mengenal sam sejak SD. Saat itu sam tidak seperti sekarang yang tampan dan memiliki badan bagus. Dulu sam sangat gendut dan jelek.

Entah kenapa dan bagaimana sam memutuskan untuk diet hingga se atletis seperti sekarang.

Sam duduk bersebalahan dengan luna yang sibuk bermain game online.

Sam melirik jam dinding di samping kirinya. Menujukan pukul 11 malam.

"Kau tak pulang?" Tanya sam

"Hah.. bentar lagi" jawab luna tapi pandangannya tetap pada layar komputer.

"Apa pamanmu tidak mencarimu? Ini sudah pukul 11" tanya sam lagi.

"Huh? Dia tak akan mencariku. Dia sibuk dengan kekasihnya. Buktinya dia tidak menelponku" ucap luna sambil memegang ponselnya yang mati.

Luna menyalakan ponselnya ada 3 panggilan tak terjawab dari maminya, 5 dari papinya dan 20 dari pamannya.

Dengan sigap luna langsung bangun dan mengambil tasnya untuk pulang

"Aku pulang dulu?" Ucapnya pada sam.

"Apa perlu ku antar?"tawar sam menawarkan dirinya.

"Tak perlu, rumahku hanya 10 menit dari sini" ucap luna dan berlari keluar .

***

Sesampainya di rumah luna melihat sekeliling sangat gelap. Luna berjalan pelan mencari saklar lampu dan saat ia berhasil menyalakannya luna kaget. Pamannya duduk di sofa tapi dengan wajah yang menakutkan.

"Pa.. paman belum tidur?" Tanya luna gugup saat melihat pamannya yang terlihat seram.

"Kau dari mana saja? Ini sudah pukul 12. Kau seorang gadis dan pulang larut malam. Kau seperti wanita murahan" ucap bram dengan pedasnya.

"Apa paman bilang? Murahan" ucap luna tak kalah beraninya.

"Iya, murahan. Pulang larut malam bermain di hotel dengan pria. Apa itu namanya kalau bukan murahan"sindir bram

"Oke, anggap saja begitu. Apa perlu ku tunjukan seperti apa wanita murahan itu?" Ucap luna mulai berjalan mendekati bram.

Luna mendekatkan wajahnya ke wajah bram. Lalu mulai memcium bram. Tapi bram tak memberikan reaksi apa2. Bram hanya diam dan mendorong luna untuk menjauh.

Bram berdiri berusaha menjauh dari luna. Tapi luna justru mendekati bram lagi dan melumat bibir bram dengan rakusnya.

"Apa aku benar2 menjadi wanita murahan" batin luna sambil memperdalam ciumannya pada bram



I LOVE YOU UNCLE- [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora