06. UJIAN PERTAMA

108 28 24
                                    

"Lo yakin kita makan disini?" Gara memberikan tatapan ragu pada Velyn. Berharap Velyn akan mengajaknya makan di tempat lain.

"Yakin banget." Namun sayang, jawaban Velyn masih tak berubah.

"Tapi ..."

"Udah ayok buruan. Ntar keburu malem," potong Velyn lalu segera keluar dari mobil. Mau tidak mau Gara terpaksa ikut keluar mengikutinya.

Gara menatap sekeliling tempat itu. Dimana setiap meja berisikan 6 orang. Jadi tentu saja mereka harus bergabung dengan meja yang ada orang lain juga disitu.

"Ayo duduk," ajak Velyn seraya menarik tangan Gara. Gara menelan ludahnya lalu mengangguk perlahan. Ia duduk di samping Velyn.

"Disini yang paling enak tuh mie ayamnya. Mau pesen itu?" tawar Velyn.

"Gue ngikut aja," jawab Gara.

Setelah itu, Velyn lalu bangkit untuk memesan mie ayam. Kemudian ia kembali ke tempat duduk.

"Lo sering ke tempat kayak gini?" tanya Gara.

"Sering banget sama Kyra dan Laura tiap malam," jawab Velyn.

"Suka lo tempat kayak gini?" tanya Gara lagi.

"Suka dong. Gue lebih suka makan di pinggir jalan kayak gini sambil liat pemandangan malam," ujar Velyn.

Gara tak menanggapi lagi. Lalu, mie ayam pesanan mereka pun datang.

"Dimakan Gar," pinta Velyn.

Gara mengangguk lalu mengambil sendok. Kemudian ia menyuap sedikit mie itu ke mulut. Enak. Itu yang ia rasakan. Ia pun menyuapkan mie itu lagi berulang-ulang. Hingga ia tak sadar Velyn memperhatikannya yang makan dengan lahap.

"Makannya lahap banget," ucap Velyn membuat Gara berhenti menyuap.

"Maaf," ucap Gara.

"Hei buat apa minta maaf. Kayaknya ini pertama kali lo makan disini ya?" tanya Velyn.

"Iya," jawab Gara.

"Pantesan. Santai aja kali. Gue juga waktu pertama kali makan disini lahap banget kayak lo," jelas Velyn sambil tertawa.

Gara termenung memandang Velyn yang tertawa ceria. Baru ini ia melihat sisi Velyn yang lain. Velyn yang sekarang bukanlah Velyn yang angkuh dan judes, melainkan Velyn dengan hati yang baik dan ceria. Ia semakin yakin, bahwa ia memilih gadis yang tepat untuk disukai.

Selesai makan, mereka lalu segera pulang. Gara terlebih dahulu mengantar Velyn pulang ke rumahnya.

*****

Tidak terasa ujian semester ganjil akhirnya datang. Semua murid sudah mempersiapkan diri dengan belajar. Tapi, tidak dengan Velyn. Setiap ada ujian, ia tak pernah belajar ataupun sekedar membuka buku.

Pagi-pagi sekali, Gara meletakkan buku paket kimia di atas meja dengan keras membuat Velyn yang sedang bermain ponsel kaget dan sontak menoleh.

"Bisa pelan gak sih?" ucap Velyn kesal.

"Ambil bukunya," ujar Gara.

"Bu-buat apa?"

"Ambil aja"

Velyn lalu mengambil dan meletakkan buku itu tepat di depannya.

"Buka terus baca bagian materi yang udah gue centang," pinta Gara.

"Lo nyuruh gue belajar?" tanya Velyn yang mulai paham.

"Iya. Cepet sebelum ujiannya mulai," ujar Gara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GARALYNWhere stories live. Discover now