CHAPTER 2

16 3 0
                                    

Happy reading or sad ending ya gayss 😍.
Jangan lupa follow dan vote ya!
Dan juga follow Instagram aku @nikarosdiana

Suasana pada jam istirahat begini memang sangat luar binasa.

Meskipun sebagiannya pergi kekantin atau melakukan hal yang mereka sukai seperti ketaman atau keperpustakaan.

Dari sekian orang yang memilih untuk dikelas saja, ada sebagian dari mereka yang lebih memilih memanfaatkannya dengan tidur, mengendarakan tugas, ataupun membaca buku. Dan banyak juga aktifitas lainnya yang mereka manfaatkan.

Namun, berbeda dengan gadis yang terduduk dilantai karna sejak tadi menjadi bahan lawakan untuk ketiga gadis yang tengah berdiri angkuh dihadapannya. Gadis itu sudah sangat berantakan rambutnya yang tadi terkepang satu dengan rapi kini sudah kusut. Pipi putih dan mulusnya kini memerah karna terkena tamparan dari ketiga gadis yang berdiri angkuh dihadapannya ini.

Salah satu gadis yang berdiri angkuh dihadapannya berjongkok sambil mencengkram kedua pipinya dengan sangat kuat. Dan membuat sik gadis malang ini meringis kesakitan. Namun, tidak mengeluarkan airmata dan itu yang membuat ketiga gadis yang membully nya sekarang menjadi semakin menggila untuk membully nya.

"Shhh" ringisnya menahan sakit. Membuat gadis yang mencengkeram pipinya ini tersenyumlah iblis.

"Lo tau? Lo itu parasit disekolah ini. Lo gak pantas ada disini ngerti?" Ucap gadis itu pelan namun membentak.

Namun, gadis yang mencengkeramnya ini tak mendapatkan jawabannya semakin marah.

"Udah dy pergi aja lah lagian udah nek gue ngeliat wajah menyedihkan nih cewek dari tadi iuuuu" ucap gadis satunya sambil memperaktekkan gaya rasa jijiknya saat melihat gadis yang terduduk lemah dengan penampilan berantakan.

Maudy, seorang ratu bully yang sangat ditakuti disekolah ini. Maudy dan kedua sahabatnya lebih sering mencari mangsa untuk dibully dari pada kekantin. Masalah makanan mereka akan menyuruh siapa yang mereka lihat untuk disuruh membeli. Para siswa siswi yang lemah dan selalu dibully oleh Maudy dkk tidak ada yang bertahan. Mereka yang dibully ada yang memilih pindah, ada juga yang depresi karna trauma, serta ada juga yang berakhir dirumah sakit. Kenapa Maudy tidak dikeluarkan dari sekolah karna kelakuan kejamnya? Jawabannya adalah tidak ada guru yang tau dan tidak ada siswa siswi yang mengadukan kelakuannya kejamnya itu dikarenakan mereka takut akan menjadi mangsa selanjutnya dan lebih memilih diam saja.

Dari sekian banyaknya murid yang dibully bersekolah disini memilih menyerah namun, gadis yang berada dalam cengkeramannya ini tidak pernah mau menyerah membuat Maudy merasa kalang kabut dibuatnya dan terus semakin gencar menyiksanya.

Maudy lalu berdiri menghadap kedua temannya.

"Ayo, cabut girls" ucapnya lalu berjalan angkuh diikuti kedua temannya dari belakang sambil menginjak jari-jari gadis yang hanya diam lemah menunduk.

Setelah perginya ketiga gadis angkuh yang baru saja membullynya. Gadis ini langsung mengepalkan satu tangan dengan posisi kepala masih menunduk.

"Sial, sampai kapan gue diam terus diginiin" gumamnya mengepalkan tangannya. Lalu berdiri dan pergi menuju toilet. Dengan kepala menunduk gadis ini terus berjalan.

Banyak pasang mata siswa siswi yang sedang dikoordinor ini menatapnya perihatin, iba, dan juga tertawa mengejek.

"Yakin gue habis di-bully nih cewek"

"Kelihatan sih dari penampilannya yang kacau gitu"

"Kasihan gue sama dia"

"Kenapa gak nyerah aja sih! Kalo gue pasti langsung pindah sekolah"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'M SORRY CLARAWhere stories live. Discover now