? || ¿

405 63 0
                                    

Tokk.. Tok...

''bomin... Bomin... Bangun nak, nanti kesiangan loh sekolahnya.. ''

Cklek!

''selamat pagi''sapa bomin pada seseorang yang tadi mengetuk pintu kamarnya

''pagi, ayo kita sarapan dulu. Bunda udah buatin sarapan kesukaan kamu''ucap sang bunda

''eu.. Bun, bomin mau sarapan disekolah aja boleh? Bunda buatin bekel sarapan aja, nanti bomin makan kok''ucap bomin meyakini

''boleh dong, ayo turun dulu. Kamu minum susu dulu atau minum teh dulu biar gak kosong banget perut nya ya''bomin mengangguk mengiyakan ucapan sang bunda, mereka pun turun bersama menuju meja makan yang mana disana juga ada sang ayah yang sedang menyantap sarapannya.

Bomin menyapa sang ayah yang juga dibalas sapaan hangat dari sang ayah, semua masih seperti biasa. Bunda bomin tak lama memberikan bekal sarapan untuk bomin, ia pun segera berpamitan sebelum berangkat sekolah. Dengan langkah ringan, bomin menghampiri sepeda nya yang sudah bertengger dihalaman rumahnya.

Sesekali siulan dari bomin terdengar, sesekali pula bomin akan menyapa para tetangga rumahnya. Entah apa, namun yang jelas hari ini bomin ingin menikmati paginya yang cerah, dan semoga hari ini paginya akan bahagia begitu pun dengan teman-temannya.

Dilain sisi, remaja berkebangsaan Negeri tirai bambu China itu sedang melakukan kegiatan paginya sebelum keluar dari kamarnya. Menatap foto sang bunda sambil menyatukan kedua tangannya untuk berdoa, ia berdoa semoga hari ini adalah hari baiknya dan semoga bundanya selalu tersenyum di sana dan sang ayah dilancarkan dari segala urusan.

''bunda, semoga doa njun terkabul ya ^_^'' setelah itu renjun mencium foto sang bunda yang nampak cantik dan foto kebersamaan dimana ada sang ayah, bunda dan renjun kecil yang sedang tersenyum bahagia.

Renjun melenggang keluar dari kamarnya, menuju meja makan yang masih kosong tak ada orang yang duduk disana. Hanya seseorang yang sedang merapihkan sarapan dimeja makan sambil tersenyum kearah renjun dan dibalas renjun pula.

Tak ada suara, hanya ada keheningan yang melanda. Renjun sibuk melahap roti selai yang dibuat sang bibi dan susu yang sudah siap diminum, dengan waktu yang tak lama renjun segera berpamitan pada sang bibi dan keluar rumah yang disambut hangat oleh sang paman supir pribadi mamah tirinya.

Meski renjun hidup dengan keadaan ekomomi yang cukup, namun berbeda dari yang lain. Ia lebih baik berangkat dengan bus umum dari pada diantar oleh supir yang ada dirumah, renjun memilih mengalah untuk kehidupan yang baik dari pada harus terus-terusan mendapat keributan dari sang mamah tiri.

Renjun duduk dibagian belakang bus, dengan headset yang menyumpal kuping nya itu ia menenangkan pikiran dan fisiknya. Siapa sangka rupanya teman seperti squad nya sunwoo dan felix kini menaiki bus yang sama dengan renjun dan mereka duduk bersampingan di kursi paling belakang bus.

•••

''Selamat pagi, perkenalkan nama saya Abian Donghyuk Ditran. Salam kenal'' senyum tipis untuk awal pagi ini, disekolah barunya SMA Tunas Bangsa haechan tanpa Jeno , mark dan lainnya mengawali pagi ini sebagai murid baru di kelas 10 IPA 3.

''silahkan duduk''ucap sang guru.

Di bangku ketiga dekat dengan kaca haechan duduk bersama seorang remaja berkaca mata yang diketahui bernama Genta itu, semoga keputusan nya untuk pindah sekolah menjadi jalan yang terbaik untuk nya. Dengan telaten haechan menulis semua yang ia dapat dari guru bahasa Indonesia di depan, sesekali ia bertanya pada teman sebelahnya itu.

Sampai pada jam istirahat haechan yang masih sibuk menulis beberapa kalimat di bukunya itu tiba-tiba di hampiri dua remaja yang berbeda jenis itu, ''hai'' sapa salah satunya,

''oh hai'' balasnya

''pindahan dari sekolah mana? ''tanya cewek itu

''SMA Dirgantara''

''oh ya kenalin, gua Lecxi ketua kelas disini dan ini Reana wakil ketua. Semoga lu betah ya ''ucap sang ketua kelas Lecxi ramah

''ah ya, salam kenal juga''balasnya

''oh ya, berhubung udah jam istirahat kantin yuk. Hari ini gua yang bayar''ucap Lecxi

''bener loh ya! Awas nanti kalo sampe pake duit gua lagi''ancam Genta, mereka semua tertawa dan berakhir berjalan beriringan menuju kantin sekolah.

Banyak yang berbeda disini, mereka hanya empat orang. Haechan orang lain dan ketiga orang yang sedang bersama nya adalah teman yang sudah dekat, haechan agak sedikit asing karena semua ini bukanlah kehidupan haechan. Mencoba menerima namun memang itu kenyataannya, jika boleh jujur haechan merasa kalo ia berada dalam kehidupan Jeno, dan siapa sangka sekarang pun ia berada dalam kelas yang dimana Jeno tempati disekolah nya dulu. 10 IPA 3.

Takut-takut akan terjadi sesuatu, sebaiknya ia harus memeriksa masa depannya sekarang. Dan semoga masa depannya tak ada yang berubah apa lagi masalah yang datang pada sekolah nya sekarang.

''eu... Toilet dimana ya? Mau ke toilet sebentar''tanya haechan pada ketiga orang itu

''lu keluar dari kantin terus lu jalan lurus sedikit, nah nanti di sana ada UKS disebelah nya ada toilet''arah lecxi pada haechan, haechan pun segera pergi menuju toilet.

Sesuai arahan lecxi tadi, haechan langsung menemukan toilet yang ia inginkan. Secepatnya haechan segera melihat semua bilik toilet semoga tak ada orang di sana, dan benar tak ada satupun orang di sana. Haechan pun menutup pintu utama toilet dan segera menatap dirinya lewat pantulan kaca wastafel di sana. Haechan menutup matanya sambil memegang ujung wastafel, ia meraba dan mencari tentang masa depannya jika ia bersekolah di sana.

KOSONG.

Tak ada yang haechan lihat kejadian yang aneh, semuanya nampak baik-baik saja dan semoga penglihatan nya ini benar, tapi ada yang mengganjal. Seperti diperhatikan dari belakang, haechan melihat siapa yang menatapnya itu. Seorang wanita cantik berambut panjang sepunggung dan---tungggu! Wajahnya nampak mirip seseorang yang haechan kenal, dengan bermodalkan kemampuannya haechan mendekati wanita itu, haechan berucap dalam dirinya dan wanita itu menjawab dengan lirih ''bae~bae... '' .

Wanita itu menghilang lalu ada seseorang wanita lagi dikaca sana dan wanita itu seperti memanggil seseorang samar-samar haechan mendengar nama seseorang seperti ''jaemin ~ minhee... '' memang nampak mirip seseorang namun haechan tak yakin, haechan hanya menatap keduanya yang seperti meminta tolong namun sayang haechan tak mengerti dan akhirnya ia hanya meninggalkan toilet karena dirasa sudah selesai dengan semua urusannya.

•••

''gimana tadi sekolahnya chan? Temen-temennya baik-baik kan? Bisa kan belajar nya? ''tanya runtut sang bunda

''semuanya baik kok, belajarnya juga sama kaya yang sebelumnya. Pokoknya bunda tenang aja ya, gak usah dipikirin haechan baik-baik aja kok''jelas haechan pada sang bunda.

Dibalik pintu masuk rumah sepupunya ini, Jeno mark dan taeyong mendengar semuanya ucapan haechan dan sang bunda. Ada rasa bahagia setelah mendengar semua ucapan haechan tapi ada juga rasa sedih karena haechan bukan lagi anggota dari siswa SMA Dirgantara, rasanya seperti mimpi kalau haechan memilih pergi dari sekolah itu, sementara itu pula banyak yang bertanya tentang haechan disekolah mereka.

Jeno yang terbiasa bersama haechan itu hanya diam dengan hati yang sakit, Jeno tak mau haechan tak bersamanya Jeno juga tak mau jika harus jauh-jauh dari haechan. Meski mark masih bersekolah di sana namun itu semua seperti biasa-biasa saja, Jeno hanya butuh haechan, Jeno hanya ingin bersama haechan. Hanya itu tak ada lagi.









•Next...

Mystery? Or secret ¿ || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang