04

1.6K 246 17
                                    

Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata, tatapannya kosong dan bingung. Sesampainya di tekait tujuan ia langsung memarkirkan mobilnya dengan terburu buru.

Ia memasuki bar dengan terburu buru, banyak pasang mata yang menatap kagum Sehun. Oh Sehun pengusaha besar di Korea, selain kaya ia juga di berkati wajah tampan bak dewa dan tubuh yang proposional, wajah dingin dan tatapan tajam serta sifat arogant justru membuat kaum hawa mengaguminya.

"Lihatlah dia pasti akan menghampiriku," ujar wanita di seberang sana.

"Aku tidak yakin," sahut temannya yang masih menatap Sehun dengan tangan yang memegang segelas wine.

"Ck kau tahu dia bahkan memberiku sebuket bunga di pesta pernikahan tuan Minseok kemarin," ujar wanita itu dengan wajah malas menatap temannya.

Wanita itu tersenyum saat Sehun mulai mendekati tempat duduknya. Tapi dugaannya salah Sehun malah melewatinya tanpa menoleh sedikitpun.

"Pfttttt aku sarankan jangan terlalu berharap," tawa teman wanita itu puas. Wanita itu hanya berdecak kesal.

Sehun duduk di sofa dengan tegap. Ia tak tau apa yang ia harus lakukan disini, tatapannya terus menghadap ke depan.

"Ck apa kau menyuruhku kemari hanya untuk melihatmu berdiam seperti ini," ujar pria paruh baya tersebut dengan kesal.

"Paman Lee dia mengundurkan diri," ujar Sehun tanpa menoleh pamannya yang saat ini menjabat menjadi manager keuangan di perusahaannya, namanya Lee Donghae. Biasanya kalau ada masalah Sehun akan cerita ke 2 sahabatnya itu, tapi kali ini tidak bukan solusi yang ia dapat malahan godaan yang ada.

"Nuguya?" tanya paman Lee terkejut saat mendengar penuturan Sehun.

"Nona Kim," ujar Sehun yang kini sudah menatap pamanya.

"Wae? Apa yang membuatnya mengundurkan diri?"

"Entahlah dia hanya bilang ini sudah keputusannya, tapi aku tidak percaya pasti dia punya alasan yang lebih masuk akal," ujar Sehun lalu meneguk minuman yang sudah di sediakan.

"Eum, apa kau membuat kesalahan padanya? Eum terakhir kejadian apa yang kau ingat?" tanya paman Lee.

Sehun mengingat ingat kejadian terakhir saat ia bersama Jisoo. Ah di pesta pernikahan tuan Minseok kemarin ya Sehun ingat.

Sehun berjalan memasuki gedung di adakannya pesta bersama Jisoo di belakangnya.

"Aku merasa tidak enak kepada semua orang karena membiarkan seorang perempuan berjalan di belakang laki laki," ujar Sehun tiba tiba membuat Jisoo mengernyitkan dahinya bingung.

"Maaf sajangnim tapi saya tidak paham apa yang anda bicarakan," ujar Jisoo jujur ia benar tidak paham.

"Begini lebih baik nona Kim," ujar Sehun menarik tangan Jisoo untuk berjalan di sampingnya.

Jisoo terkejut bukan main atas perlakuan bos nya itu, ia mengerjapkan matanya berkali kali sambil menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat saat melihat tangannya di genggam bos nya. Jisoo ingin bertanya sebelum suara cempreng seorang perempuan menghampiri mereka.

"Sehun ah," panggil wanit itu lalu dengan gaya sok nya berjalan menghampiri Sehun dan Jisoo.

"Lisa?" ujar Sehun dahinya mengkerut bingung bagaimana bisa wanita ini bisa datang ke pesta ini.

"Siapa dia?" tanya Lisa menatap Jisoo tak suka.

Jisoo menatap Sehun sebentar lalu berlari keluar untuk membeli bunga. Jisoo tebak itu pasti kekasih bos nya, karena ia sekertaris yang baik dan patuh pada bos nya maka dari itu iya pergi untuk membelikan bunga.

Life With CEOWhere stories live. Discover now