Episode 8 : Adek?

5.7K 346 23
                                    

"LAURA PULANG!!!!!!" teriak Laura memasuki rumah.

Tuk!

"Aws!" ringis Laura saat Gavin menjitak kepalanya.

"Jangan teriak, telinga gue sakit dengernya. Ngerti lo?" kesal Gavin berjalan meninggalkan Laura yang sedang mengelus keningnya.

Laura menatap Gavin dengan tajam, sepertinya abangnya itu perlu ia kasih pelajaran.

"Punya Abang kandung kaya Abang tiri, ck! Ngeselin!" ujar Laura berjalan menuju ruang tamu.

Di sofa ruang tamu, Laura melihat semua anggota keluarganya lengkap sedang duduk di sofa. Di sana juga ada abang tertuanya, yaitu Adam Alexander. Abang yang jarang pulang kerumah, taunya kerja mulu, sampe keluarga dirumah di lupakan. Emang dasar memang, tapi begitulah abang tertuanya.

"Laura," panggil Maya.

Laura langsung menatap mamahnya dengan tanda tanya, Maya yang di tatap pun langsung memberi kode agar putrinya itu segera ikut duduk di sofa. Laura menurut, dan duduk di sebelah Gavin. Gavin menghela napas pelan saat Laura duduk di sampingnya, begitu juga Laura. Keduanya seperti Tom and Jerry.

"Apa yang ingin di bicarakan? Adam gak punya banyak waktu sekarang," ucap Adam dengan dingin.

Dirga menghela napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan pelan. Dirga menatap ketiga anaknya dengan senang.

"Papah punya berita bagus untuk kalian," ucap Dirga.

"Berita apa, Pah?" tanya Gavin dengan penasaran.

Maya tersenyum melihat ketiga anaknya. "Kalian masih ingat dengan cerita kelam keluarga kita, kan?"

"Kembaran Laura?" tebak Laura.

Maya mengangguk membenarkan tebakan Laura. Seketika Gavin melotot, apa jangan-jangan? Batinnya tidak percaya.

Sedangkan, Adam hanya diam. Degub jantungnya sudah tidak karuan, apakah mamah dan papahnya sudah menemukan adiknya?

"Papah dan Opa sudah menemukan kembaran Laura dan membawanya pulang ke rumah," ujar Dirga tersenyum bahagia.

Deg!

Seketika ketiganya terdiam, apa yang harus mereka lakukan. Loncat bahagia, menangis terharu sampai nangis darah, atau saling berpelukan dan menangis bahagia? Ew! Yang ketiga sepertinya tidak akan pernah terjadi.

"B-benarkah?" tanya Adam dengan keringat yang sudah membasahi keningnya.

"Benar nak, sekarang Adikmu sedang  tidur di kamarnya," jawab Maya dengan senyum manisnya.

Adam langsung beranjak berdiri dengan tergesa-gesa, lalu berlari menaiki tangga menuju kamar adiknya. Gavin dan Laura tidak mau kalah, keduanya ikut berlari mengejar Adam dari belakang. Sedangkan, Dirga, Maya dan opa tersenyum bahagia melihat tingkah ketiga anak dan cucunya.

***

Tap! Tap! Tap!

Adam berlari dengan degub jantung yang tak karuan, pikirannya sudah melayang entah kemana. Takut adiknya tidak mengenalinya, atau bahkan tidak ingin punya abang sepertinya. Pikiran negatif terus menghantui Adam selama berlari. Dan sekarang Adam sudah berdiri di depan pintu kamar yang bertuliskan nama yang cantik di matanya.

Adam menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya saat memegang kenop pintu. Tangannya bergetar, dengan tangan gemetar Adam mendorong kenop pintu dengan pelan. Pintu terbuka setengah, memperlihatkan seorang gadis tertidur dengan pulas, wajahnya begitu menggemaskan, dan cantik. Adam sampai terpesona sekaligus gemas melihat gadis itu. Kemudian, dengan langkah ragu Adam melangkahkan kakinya dengan pelan mendekat ke arah kasur. Lalu, menatap adiknya dengan senyum manis, senyum yang sudah lama tidak pernah ia perlihatkan. Dan sekarang senyum itu kembali di perlihatkannya untuk orang yang paling ia sayangi.

"Abang merindukanmu, sayang." Adam mengecup kening adiknya.

Adam beralih ikut tidur di samping adiknya. Adam tidur sambil memeluk adiknya dari samping, merasakan kehangatan dan kenyamanan yang tidak pernah ia rasakan dari adiknya sebelumnya. Adam semakin memeluk Naura dengan erat, memberikan pelukan hangat dan nyaman untuk adiknya.

Tanpa Adam sadari, Laura dan Gavin menatap abangnya itu dengan tatapan tidak percaya, bagaimana mungkin? Tak kerasa, air mata menetes keluar di saat tatapan tak percaya itu berlangsung. Keduanya saling rangkul, tersenyum bahagia. Semoga dengan datang adiknya bisa membuat keluarganya kembali seperti sedia kala.

TBC

Possessive Family and Devil in Me [TAMAT]Where stories live. Discover now