Sebuah kutukan bisa menghancurkan diri seseorang..
Sebuah pengorbanan bisa menyelamatkan orang lain..
Sebuah ikatan bisa membahagiakan diri dan orang lain..
Manakah yang Sora pilih?
Atau ia memilih ketiganya?
"Kutukannya bisa di hilangkan saat orang yang mencintai Nee San menikahinya atau Nee San mati." mulut Zenitsu berterus terang pada Kyoujurou.
Pilar api itu hanya bisa menangis mendengar cerita Zenitsu. Ia juga memeluk anak panah Sora.
"Aku akan mencarinya.." Kyoujurou bangkit.
"Tapi tak ada petunjuk lain dimana Nee San tinggal, mencarinya adalah tindakan gegabah." ucap Zenitsu.
"Aku ingin bertemu dengannya.." Kyoujurou memegang kepalanya.
"Jika Dewa mengizinkan, kalian akan bertemu." Tanjirou menenangkan pilar api itu.
Kyoujurou melangkahkan kakinya kembali ke markas.
Ditengah jalan..
"Hoi! Kau murung sekali hari ini." Uzui menyapa Kyoujurou.
" Aku baik-baik saja.." Kyoujurou tersenyum.
"Kau dipanggil Oyakata-Sama, sebaiknya kau cepat.." Uzui menepuk pundak Kyoujurou.
Kyoujurou berlari menuju markas dengan anak panah Sora ditangannya. . . .
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Duduk di atas pohon menjadi kebiasaan Sora akhir-akhir ini.
"Haaaah, indah sekali langit hari ini, kau sedang apa, Kyou? Aku merindukanmu.." wajah Sora berubah sedih.
Sora masih mencintai Kyoujurou. Ia mengingat bagaimana senyum prianya itu, tangannya yang sering menyentuh pipi Sora, dan juga suaranya yang hangat.