[END] Putri Sejati Dengan Serangan Baliknya [Memakai Buku]

55

Bab 55

    Melihat Mi Ling benar-benar berani melakukannya di depan umum, para pacar Gao Ru'er sangat ketakutan hingga lupa reaksinya.

    Bahkan Gao Ruer sendiri terkejut, dan tanpa sadar ingin menghindar.

    Adapun serangan balik atau sesuatu, dia bahkan tidak bisa memikirkannya.

    Gao Ru'er sudah siap untuk dilukai oleh Mi Ling, tapi dia tidak menyadari bahwa dua kekuatan supernatural yang sedang melihat Mi Ling berdiri tidak jauh itu bertindak seperti kayu, tiba-tiba ditembak.

    Kedua pemain berkemampuan tingkat lima itu menembak pada saat yang sama dan langsung menjatuhkan Mi Ling.

    "apa--"

    Jeritan menjerit, hampir bergema di seluruh dunia.

    "Boom — pop—"

    Mi Ling, yang jatuh ke tanah, menyemburkan seteguk darah.

    "Kamu, kamu ..."

    Miling mengangkat kepalanya dengan susah payah, menatap seorang pria dan seorang wanita yang tanpa ekspresi dan memandangnya dengan merendahkan, begitu marah hingga dia hampir tidak pingsan.

    Tentu saja, sebelum dia selesai berbicara, perempuan supernatural menyela sedikit dengan tidak sabar.

    "Mi Ling, kamu sebaiknya jujur, kalau tidak kamu akan marah. Lama, bahkan jika kakekmu meninggalkan wajah lamamu, kamu tidak bisa diselamatkan."

    Ini jelas untuk memperingatkan Mi Ling dan membiarkannya istirahat.

    Melihat kebencian dan kekesalan Mi Ling, wanita supernatural itu menambahkan dengan dingin, "Jika kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya."

    Miling yang sudah diperingatkan oleh kakek dan ayahnya tentu saja tidak berani mencoba.

    Sebagai hasil akhir dari kejadian ini, Mi Ling tiba-tiba pingsan karena marah.

    Dalam hal ini, Gao Ru'er dan beberapa teman perempuannya semuanya sombong, berpikir bahwa Mi Ling sama memiliki masalah dengan otaknya seperti sebelumnya, jika tidak, mengapa dia berinisiatif untuk menemukannya?

    Mu Yixia tidak tahu apa yang terjadi di pesta ulang tahun Gao Ruer.

    Karena dia setuju untuk menjual buah ke negara dan keluarganya, dan setuju untuk mengirim seseorang untuk menjaga lapangan pertunjukan, dia dan keluarganya menjadi lebih santai dari hari ke hari.

    Orangtuanya berjalan-jalan sambil minum teh atau mengobrol dengan tetangga.

    Tetapi saudara laki-laki dan perempuan iparnya datang dalam perjalanan bulan madu yang terlambat.

    Saat kakak dan adik iparnya menikah, mereka hanya mendapat sertifikat, apalagi jamuan makan, bahkan tidak foto pernikahan.

    Mu Yixia tahu bahwa saudara laki-lakinya selalu ingin memberi kompensasi kepada saudara iparnya untuk perjalanan bulan madu dan menebus penyesalan tahun ini, tetapi selama bertahun-tahun karena kebutuhan untuk membesarkan saudara perempuannya, dia hanya bisa menunda.

    Sekarang mereka akhirnya bebas. Puluhan juta hutang di vila lunas, dan tidak ada kekurangan uang di tangannya. Mu Yixia segera menjejali saudara laki-lakinya sebuah kartu dan dengan cepat mengirim saudara laki-laki dan perempuan iparnya di pesawat. .

    Awalnya, dia ingin melakukan perjalanan yang bahagia dengan orang tuanya, tetapi orang tuanya tidak suka kehabisan, mengatakan bahwa bepergian adalah kesenangan orang muda, dan kedua orang tua itu tidak akan berbaur.