Untuk beberapa alasan, Chuuya bangun lebih awal di hari liburnya tanpa memedulikan pertanyaan khawatir dari Kouyou, orang yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri serta yang menyuruhnya mengambil libur sementara. Bahkan ia sudah berangkat duluan sebelum beberapa mafiosis yang berjaga shift pulang. Kedua kaki miliknya menuntun pria bertubuh mungil itu menuju taman pelabuhan. Lalu ketika sampai, di belakang pagar pembatas yang bercat putih, ia menatap ke arah jauh ufuk timur yang samar mengradasikan warna yang senada dengan surai miliknya. Diantara kerasnya angin laut yang bertiup di pagi itu, ia mengumandangkan sebuah lagu dengan suara pelan.Chuuya tidak terlalu tahu seperti apa lirik pastinya, tapi ia tetap berusaha menyanyikannya sampai habis. Intinya lagu itu pernah ia dengar saat masih menjadi anggota domba dulu. Kedua tangannya yang terbalut sarung tangan hitam kemudian bergulir menyentuh pagar besi, lalu tanpa sadar kedua tangan itu tergelincir hingga ia terpaksa menggunakan kemampuan khususnya agar ia tidak jatuh ke laut. Sungguh memalukan jika itu benar-benar terjadi.
“Song of Goat, ya? Aku tak menyangka orang sepertimu menyukai hal-hal yang gagal seperti itu.”
“Aku paling tidak suka orang asing yang kerjanya hanya bisa mengomentari. Lagipula kau tahu tentang apa lagu itu, huh?”
“Oh, kau tersinggung atas komentarku? Kalau begitu aku minta maaf tuan...?” Orang asing itu sengaja menggantungkan ucapannya. Tanpa diberitahu pun, Chuuya sudah tahu orang itu sedang menanyakan namanya. Lalu ia pun memutuskan untuk menjawab. “Chuuya. Nakahara Chuuya dan aku berumur 22 tahun. Jangan salah paham dengan tinggiku.”
Terdengar kekehan kecil tak lama kemudian, diiringi langkah kaki yang mendekat. Baiklah, Chuuya memutuskan untuk segera pergi jika orang ini mengajaknya berbicara lagi.
“Aku meninggal diumur 30 tahun,” celetuk orang itu ketika ia sudah berdiri tepat di sampingnya. Chuuya tentu saja kaget dan segera mengalihkan seluruh atensinya pada orang terkait. Ia semakin terkejut kala mengetahui orang asing itu adalah seorang pria berambut pirang pendek dengan topi di atas kepalanya juga memiliki tinggi di bawahnya.
Kalau orang ini ketemu si pemboros perban, lebih parah lagi dong ejekannya, batin Chuuya yang entah mengatakannya karena kasihan melihat kependekan orang disampingnya atau mungkin kepercayaan dirinya yang naik setelah menyadari bahwa bukan hanya dia yang pendek di dunia ini.
“Jangan melihatku seperti itu juga dong. Santai saja. Oh ya, namaku juga Chuuya loh.”“Tunggu sebentar! Kau sudah meninggal?!” tanya Chuuya yang ternyata baru ngeh karena sedari tadi membandingkan tinggi badannya dengan si rambut pirang. Sedangkan orang asing yang mengaku bernama Chuuya juga hanya dapat ber-sweatdrop. “Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan? Aku memang sudah pernah meninggal.”
“HA?!”
“Hoho~ Suaramu keras juga. Karena nama kita sama, bagaimana kalau aku memanggilmu Nakahara-kun saja?”
Chuuya seketika merengut kala mendengar sindiran halus tentang suara keras dari orang di sampingnya, beberapa saat kemudian berpikir sebentar lalu mengangguk pelan. “Baiklah, panggil saja sesukamu, Chuuya-san...”
“Etikamu bagus ya? Kalau aku tidak ada sopan-sopannya. Kau tahu, aku pernah dipenjara karena berkelahi dengan tiang listrik gara-gara mabuk loh.”
Chuuya menutup mulutnya. Walaupun ia tidak mengeluarkannya, bisa dipastikan pipinya memerah karena menahan tawa. Padahal awalnya dia akan segera pergi jika pria bersurai pirang itu mengajaknya mengobrol lagi. Entahlah, untuk saat ini Chuuya merasa nyaman dengan pria yang punya nama identik dengan dirinya.
Sekali lagi Chuuya memerhatikan kembali pria disampingnya. Mungkin dari belakang orang-orang tidak akan percaya kalau dia berumur 30 tahun, atau kemungkinan terburuknya si Chuuya-san ini sudah dianggap perempun. Tapi jujur saja, Chuuya dapat merasakan dengan kuat karisma yang dipancarkan dari wajah tegas itu.

BẠN ĐANG ĐỌC
BSD X BTA (BunAl)
FanfictionReview dulu yok sinopsis kedua anime ini :-) Drabble BTA x BSD • Bungo Stray Dogs : Bermula saat ada seorang laki-laki bernama Atsushi Nakajima yang diusir dari panti asuhan yang akhirnya hidup menggelandang di pinggir jalan. Lalu saat dia sedang d...