16

8.9K 1K 140
                                    

Komennya bagus jadi aku update lagi

Jangan bosan yaaa🤗


Jeno dan Mark mengelus perut maminya, berharap adiknya mau bertahan bersama mereka dan maminya juga akan selamat. Hidup mereka sudah hancur, tak terbayangkan jika Tita juga akan meninggalkan mereka.

"Dedek harus disini, nanti kita ajak main jalan ke mall" bisik Mark

"Iya... Nanti kita main di kali sama papi" sambung Jeno

Perawat meminta mereka untuk bergeser. Doa tiada henti mereka panjatkan. Berharap ada sedikit mukjizat Tuhan hari ini.

Jantung Tita rasanya mau meledak, ia sedari tadi terus menarik nafas panjang guna meredakan gugupnya. Ia bersyukur suaminya selalu ada di sampingnya.

"Detak jantungnya kembali. Walau lemah tapi dedeknya balik" ujar dokter

"Alhamdulillah..." Ucap Jeff lalu mengecup kening istrinya yang sudah menangis

"Tapi—"

Dokter menjeda kalimatnya membuat pasangan suami istri itu kembali sedikit takut. Apakah masalah tidak akan selesai dalam rumah tangga mereka? Kenapa banyak sekali ujian yang Tuhan beri.

"Dedeknya posisinya belum mau balik sampai sekarang, kami takutnya nanti sungsang. Dan ibu harus dirawat di rumah sakit sampai nanti melahirkan" jelas dokter

"Ada tindakan yang harus diambil dok supaya dedeknya mau ke posisi yang sebenarnya?" Tanya Jeff

"Kita tunggu dedeknya aja ya pak. Siapa tahu nanti dedeknya mau ke posisi yang seharusnya"

Setidaknya Tita bisa bernafas lega, tidak apa-apa jika nanti ia harus lahiran dengan cara operasi caesar asal anaknya selamat.

"Ibunya harus banyak makan sayur hijau,kacang untuk merangsang asi. Gak boleh banyak pikiran ya" dokter akhirnya pamit setelah menjelaskan

"Nakal ya dedek... Bikin mami papi panik" Jeff menyentil perut Tita gemas lalu mengelusya merasakan tendangan halus bayinya disana

° ° °

Ibunda Tita datang ke rumah sakit membawakan makanan untuk menantu dan juga cucu-cucunya.

"Mama masak ayam kecap sama omelette. Mama tahu Jeno suka omelette kan?" Tanya sang oma

Jeno hanya mengangguk ragu. Ia masih takut dengan neneknya.

"Makasih ya ma" ucap Jeff tulus

Sang mertua tersenyum sambil menepuk-nepuk bahunya.

"Oma minta maaf ya sama kalian, oma udah jahat selama ini sama kalian. Makasih Jeff udah jagain anak mama selama ini. Boleh kan kita mulai semua dari awal?" Tanya mertuanya

"Ma, aku sayang mama udah kaya aku sayang ibuku sendiri. Gak ada alasan buat kita untuk gak maafin mama" balas Jeff

"Makasih Jeff"

Tita hanya tersenyum, setelah belasan tahun akhirnya mamanya sadar jika ia selama ini salah menilai menantu dan cucu sambungnya.

"Mas siapin ya... Makan sama sayur bening" tawar Jeff

"Aku aja pi yang siapin mami. Papi makan duluan aja" sahut Mark

Mark dan Jeno kembali ke sekolah seperti biasa. Mereka sudah sedikit lega melihat keadaan maminya semakin baik.

"Jeno kok gak semangat? Kan mami Tita udah baikan kondisinya"

"Gak tahu, masih belum lega aja. Pengen mami cepet lahiran terus semua baik-baik aja" jawabnya

The Strongest MommaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang