20

16.8K 1.2K 218
                                    

Jeff melihat anaknya yang masih di inkubator bersama kedua anaknya yang sangat ia cintai.

"Gak boleh benci sama dedek ya. Mami sakit bukan karena dedek, mami sekarang belum sadar juga bukan karna dedek" Jeff memberi nasehat kecil

Terutama untuk Jeno yang belum mau menatap wajah adiknya.

"Kalian shalat dulu sana, doain mami biar bangun"

Jeno menggeleng "aku gak mau berdoa kalau Allah gak buat mami aku bangun!"

"Jeno..."

Mark dan Jeff hanya pasrah saat Jeno keluar dari ruangan tempat adiknya berada. Mungkin ia kembali ke ruangan maminya.

"Papi shalat dulu aja, Belvana biar aku tungguin"

"Makasih ya, kabarin papi kalau ada apa-apa"

Mark memandang tubuh kecil adiknya di inkubator, cantik dan menggemaskan. Paru-parunya belum sempurna sehingga harus masuk inkubator dahulu.

"Kamu beruntung dek lahir dari rahim mami, dia ibu yang kuat dan baik walaupun dia bukan ibu kandung kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu beruntung dek lahir dari rahim mami, dia ibu yang kuat dan baik walaupun dia bukan ibu kandung kakak. Dia wanita yang akan selalu kakak bahagiain sampai kakak mati"

Mark mengelus jari kecil adiknya melalui lubang inkubator.

"Belvana cantik... Makasih udah bikin mami jadi wanita seutuhnya"

Di lain sisi, Jeno masih sibuk memandangi wajah maminya yang terlelap. Tak lupa ia genggam tangan kurus itu dan sesekali ia kecup.

"Mami jangan pergi dulu ya, aku belum jadi dokter. Tapi mataku minus mi, boleh gak ya jadi dokter?" Tanya Jeno

"Aku belum ngasih mami cucu. Jadi mami gak boleh pergi dulu"

Jeno menghapus air matanya yang mengalir tanpa bisa ia cegah.

"Kak Mark sama papi gak ada yang bisa masak, mi. Kak Mark salah nuang tepung ke donat dikira gula halus—"

"Pernah dia masak telur pake sodium, dikiranya Royco. Aku bisa kurus nanti"

Jeff yang sedari tadi membiarkan Jeno berceloteh pada maminya hanya tersenyum miris.

"Nanti mami pergi nanti papi kawin ke—"

TAKK

Kepalanya mendapat jitakan dari papinya.

"Sembarangan kalau ngomong. Mami kamu itu cinta terakhir papi!"

"Hehe aku juga gak bakalan kasih restu kalau papi nikah lagi. Mending aku nikah sama Rena dan Nana"

Jeff hanya geleng-geleng kepala. Jeno itu otaknya random.

Dokter datang memeriksa keadaan Tita. Jeff terus berdoa semoga semua baik-baik saja.

"Operasi pengangkatan rahimnya sudah bisa kita lakukan dalam waktu dua hari. Kondisi ibu Tita sudah lebih baik dan sudah melewati masa kritis" jelas sang dokter

The Strongest MommaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang