🌙: chapter 2

15 5 0
                                    

Pandangan Maddison mengedar pada sebuah papan berbentuk persegi panjang yang terpajang di dinding ruang makan. Papan tersebut merupakan papan rencana kedisiplinan yang dibeli oleh Emma untuk Maddison. Semua jadwal kegiatan harus tertata dan dilakukan tepat waktu. Waktu belajarnya, waktu tidur, bahkan waktu makan. Semuanya punya batas dan porsi masing-masing. Maddison sudah mulai bisa beradaptasi dengan papan rencana ini setelah beberapa minggu.

Gadis dengan bandana putih itu menoleh pada Emma ketika presensinya muncul di ruang makan. Sontak memaparkan aroma parfum mahal yang tersebar ke seluruh ruangan.

"Oh, hai, Sayang!"

Maddison hanya tersenyum kepada sang ibu sembari lanjut menghabiskan apel di genggamannya, mengingat waktu sarapan sudah hampir habis. Setelah ini, Maddison harus berolahraga, lalu mulai belajar pada pukul delapan.

Melirik koper di sudut ruangan, Maddison lalu bertanya, "Keberangkatanmu benar-benar hari ini, Bu?"

Emma yang tengah mengenakkan jam tangan di pergelangan kirinya, dibuat terkejut oleh pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan sang putri. Tersenyum lirih, Emma berjalan mendekati Maddison, membiarkan kepalanya bersandar pada pundak Emma yang dibalut kemeja kantoran berwarna violet.

Wanita dengan perawakan semampai itu mengembuskan napas berat. Di satu sisi, tangannya bergerak mengusap surai hitam Maddi penuh rasa keibuan. "Aku akan lekas pulang, Sayang."

Kesenduan terpancar sangat kentara dari sepasang obsidian milik si gadis. Tidak, ia tidak siap. Akhir-akhir ini, Maddi merasa sangat jenuh akan aktivitas-aktivitasnya, ia juga merasa kesepian. Tapi, hei, bukankah itu adalah hal yang bagus? Itu artinya, Maddison memberdayakan waktu setiap hari dengan efektif. Tidak membuang-buang waktu merupakan hal paling penting. Soal jenuh atau kesepian, ck. Siapa peduli. Toh, nantinya, hasil yang baik akan datang setelah Maddi bekerja keras.

Akhir dari cerita, permasalahan Maddi bukan karena perihal-perihal tersebut, melainkan dirinya tidak akan bisa melihat sang ibu untuk satu minggu. Ia akan sepenuhnya sendirian berada di rumah. Membayangkan betapa mengerikannya hal itu saja, Maddison tidak mampu.

Kantung matanya menjadi saksi atas salah satu kejadian paling mengerikan dalam hidupnya. Benar, kejadian tadi malam. Berusaha untuk terlelap, namun bayangan-bayangan akan hantu ataupun orang yang seolah ingin menerrornya, menginterupsi kepala si gadis hingga pagi. Maddison tidak akan bisa melakukan apa pun bila kejadian tersebut terulang, dan sang ibu tidak ada di sisinya.

Well, Maddison terlalu kelelahan di mana mungkin saja, suara bel itu muncul di kepalanya sendiri. Tapi, bagaimana dengan tumpukan kertas berisi cerita dongeng di depan pintu rumahnya?! Sangat tidak masuk akal, dan tiada orang bisa mengerti pun menjelaskan kejadian tersebut secara logis. Maddi yakin.

Meskipun sudah lama sekali, Maddison masih ingat kalau Le Petit Prince merupakan cerita dongeng yang ditulis oleh Kakek Pilot bertahun-tahun lalu. Tulisan itu terakhir kali disimpan oleh Maddi di dalam sebuah laci meja kerja milik kakek. Memang sih, hanya memerlukan sekitar 10-15 langkah untuk bisa sampai ke rumah beliau, sebab mereka tinggal bersebelahan. Namun permasalahannya di sini adalah, Kakek Pilot sedang koma di rumah sakit, dan belum kembali ke rumahnya hingga saat ini. Kunci rumah Kakek disimpan oleh Emma semenjak beliau di rumah sakit.

"Jangan lupa tingkatkan lagi belajarmu meskipun aku sedang tidak di rumah, Maddi. Hasil terbaik hanya akan datang pada orang-orang yang bekerja paling keras," ucap Emma yang lantas membuyarkan lamunan panjang Maddison tentang bel pada pukul 2 pagi dan tumpukan kertas di depan pintu rumah.

"Ingat, kamu sudah dewasa."

Maddison bahkan tidak sadar bahwa untuk beberapa sekon, matanya tidak kunjung berkedip. Kalimat yang keluar dari labium sang ibu tentang "pendewasaan" nyalar mengundang perasaan yang tidak menyenangkan. Tertegun ia kemudian, dengan kedua sudut bibir terangkat ragu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Le Petit Prince🌙au!Where stories live. Discover now