chapter 8

2.7K 288 26
                                    

Semenjak aku kenal kamu, aku mengerti. Bahwa Tuhan akan memberikan jawaban jauh sebelum aku mempertanyakannya.
~Fany~

______

"Jer, catat materi hari ini semuanya sekalian sana tugasnya. Kalau udah lo kasih bukunya sama gue." Ujar Rafael .

" Lo gak salah ngomong? Apa lo lagi kerasukan setan yang ditaman? Tumbenan lo ?" Tanya Jerry yang tidak percaya dengan omongan nya.

"Gue gak salah ngomong emang itu kenyataan, udah lo kerjain aja ntar pulang sekolah lo kasih bukunya semua sama gue. " Ucap Rafael.

Jerry masih terheran dengan perubahan sikap ganjal yang diberikan Rafael, kemudian ia meletakkan satu telapak tangannya di kening Rafael. "Biasa aja gak panas, tapi kok beda ya. "

" Gila ya lo Jer, gue ini lagi serius. Jangan becanda deh, Jer. " Ujar Rafael.

"Lo mau gue seriusin yaudah ayo kita langsung ke KUA biar ngurus pernikahan kita berdua. "

" Anjir lo kira gue suka sama sesama jenis kek lo." Ujar Rafael.

" Kata lo, lo minta diseriusin. Kan bener yang gue bilang. "

Sedangkan Rafael menatap Jerry dengan tatapan elangnya.

"Iya-iya, gue kerjain nanti semua yang lo bilang semua pasti gue kerjain. Sekali-kali jadi murid teladan." Pasrah Jerry.

"Gitu dong jadi temen yang baik hati dan tidak sombong." Puji Rafael.

" Pasti itu gue kan anaknya baik gak kayak lo, kalo dimintain tolong. " Sindir Jerry.

"Lo kan temenan sih Fany, masa gak mau bantu temen kelas lo sendiri parah lo, Jer. Tega lo buat dia gak lulus sendirian? " Tanya Rafael.

Jerry melihat temannya yang satu ini aneh sekali sikapnya, tidak seperti biasanya yang tidak memperdulikan orang lain.

" Tuh kan udah gue duga. " Ucap Rafael.

"Apa? "

" Itu lo gak mau bantuin si Fany gitu? " Tanya Rafael.

" Maaf-maaf aja ya Raf, kalo soal tinggal atau naik kelas itu bukan urusan gue, itu urusan dia sama Wakel yakali gue dibawa-bawa. " Ucap Jerry.

"Gue mau nanya satu hal sama lo, pasti lo udah jatuh cinta sama Fany kan. Soalnya sikap lo akhir-akhir ini sering berubah. Inget Raf, kalo misalnya lo itu jatuh cinta duluan lo kalah. " Ujar Jerry menatap sahabatnya.

" Gue tau soal taruhan itu, pastilah gue gak akan jatuh cinta sama tuh cewek. Gue akan buat dia baper baru gue tinggal gitu aja. " Kata Rafael yang berusaha menyakinkan Jerry.

"Yaudah." Ucap Jerry. " Gue akan bantu, tapi inget cuma hari ini doang lain kali gue kagak mau"

"Ululu makasih Jerry..lo itu penyelamat gue. " Ujar Rafael sambil menggoyang-goyangkan pipi Jerry.

"Hmm"

______

" Eh anak Bunda udah bangun, gimana tadi malam tidurnya enak gak? " Tanya bundanya.

"Enak kok bunda Fany tidurnya nyenyak. " Ucap Fany.

"Mimpi apa tadi malam kamu, pasti kamu mimpiin Rafael hayo ngaku sama, Bunda. "

"Ihh apaan sih Bunda, setiap kali ngomong Rafael aja gak ada apa topik yang lain. " Ucap Fany.

"Iya Bunda, gak akan ngomong Rafael lagi. " Kata bundanya.

"Kamu mau makan apa nih, biar Bunda siapin ? " Tanya bundanya.

"Terserah Bun, kalo makanan buatan Bunda pasti enak dijamin. "

About Him (End)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz