Hadiah

1.4K 104 0
                                    

" sekarang kita tinggal memikirkan bagaimana cara mu meminta maaf pada Hinata baa - san dan himawari - chan " ujar inojin semangat.

" bagaimana caramu meminta maaf pada temari baa - san shikadai ? kau kan pasti sering membuat temari baa - san marah " tanya boruto

shikadai memincingkan matanya ke arah boruto kemudian membuat pose berpikir " memeluk atau membantu pekerjaan okaa - san " jawab shikadai seadanya.

" hahh tidak ada yang lain ? " tampaknya boruto agak kecewa dengan jawaban si tunggal nara itu.

" hmm mungkin memberi bunga atau makanan manis ? tapi itu merepotkan " tambah shikadai sambil mempertahankan pose berpikirnya

" ide bagus " sorak inojin dan boruto bersamaan

shikadai hanya cengo melihat tingkah yang menurutnya aneh yang sedang dilakukan kedua sahabatnya. sekarang boruto dan inojin sedang membicarakan berbagai jenis bunga yang membuat shikadai mengantuk.

" yosh sudah diputuskan kita akan membeli bunga matahari dan rangkaian bunga lavender " ucap boruto semangat sambil mengepalkan tangannya di udara. Shikadai tersentak dari tidur singkatnya karena terkejut.

" sudah ? " tanya shikadai dengan nada mengantuk. boruto dan inojin mengangguk.

" baiklah, sekarang ayo kita ke toko bunga yamanaka. aku akan meminta kaa - san merangkaikan rangkaian yang indah " ujar inojin sambil beranjak pergi dan tak lupa senyum palsu yang selalu menghiasi wajahnya. 

" ayoo " boruto mulai mengikuti inojin dengan semangat

" hei, memang nya ino baa - san ada di toko sekarang ? " pertanyaan shikadai menghentikan langkah dua genin yang sedang bersamangat itu.

" mungkin saja. toh kalau tidak ada kita bisa bermain game sambil menunggu kaa - san pulang " jawab inojin enteng.

" kalau begitu tunggunapa lagi ? ayo berangkaat " ucap boruto bersemangat. ia tak sabar untuk memperbaiki kesalahannya dan memperbaiki hubungannya dengan keluarganya. 3 sahabat itu mulai berjalan meninggalkan kedai burger.

di tempat para ibu

" haduuh bagaimana ini ? " ujar ino panik

" tenanglah ino - chan " ucap hinata lembut tapi sepertinya pemilik toko bunga yamanaka itu tidak mendengarnya. ino masih berujar panik.

hinata berusaha menenangkan ino. Temari yang melihat itu langsung berdiri dan menepuk bahu ino agak keras. Temari sudah cukup mengenal ino dengan baik walaupun tidak sebaik sakura. 

" kita akan datang setelah mereka sampai tokomu dan kita berpura pura tidak tahu apapun " rencana temari membuat semua kepanikan ino lenyap.

" kuharap kemampuan bersandiwaramu masih bagus " tambah temari. 

" hahh apa maksud mu ? kau pikir aku sering bersandiwara ? ah sudahlah kau itu menyebalkan. ayo cepat. jaa - na hinata " ucap ino sambil melambaikan tangan ke hinata dan menyeret temari pergi. persetan dengan protesan pedas si putri suna, ino sudah tidak sabar menjalankan rencana temari. kedua wanita berambut pirang itu pergi sambil meloncati atap atap rumah.

sedangkan hinata hanya bisa tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya.

di tempat anak anak

" nee shikadai kenapa tadi kau bertanya apakah kaa - san ku ada di toko atau tidak ? " tanya inojin. inojin tahu, anak se jenius shikadai tidak akan bertanya hal seperti itu tanpa ada alasan karena menurut shikadai bertanya untuk basa basi itu merepotkan.

" aku hanya merasakan chakra okaa - san dan ino baa - san sekilas, tapi entahlah aku tidak yakin itu mereka " jawab shikadai. mereka ber 3 sekarang sedang berjalan menuju toko bunga yamanaka.

Between Father and SonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora