e i g h t e e n [🌴]

825 106 27
                                    

[paniq tydack kalian? Mau dikaramin dulu? Wkkw]

Vote + commentnya juseyo 🌿













"udahlah kak, kita gausah lanjut aja sekalian. Cemburunya kakak bahaya. Aku gabisa, maaf"

Setelah berbicara seperti itu, minhee langsung keluar dari kamar mereka. Meninggalkan yunseong yang masih termangu menatap kepergian minhee.

Minhee marah, dan kesal. Biasanya minhee bukan tipikal orang yang langsung marah marah seperti tadi. Mungkin karena efek kehamilannya yang membuat dirinya semakin perasa.

Ayolah, siapa yang tidak kesal?

Ketika dia baru pulang melihat calon suaminya berdua dengan wanita lain, ditambah harus mendengar kalimat yang menyakiti dirinya dan juga calon suaminya itu malah memarahinya dengan masalah sepele.

Benar perkataan chaewon, dia memang murahan. Harusnya dia bisa menjaga dirinya waktu itu, dia harusnya menolak tawaran jungmoo. Harusnya dia tidak usah menyentuh apapun disana, harusnya dia pulang lebih cepat. Tapi dia sekarang malah terperangkap disana, dia hamil. Parahnya lagi hamil dari sahabat mantan kekasihnya yang dimana waktu itu memiliki gebetan

Semua ini salahnya, memang bodoh!

Lebih baik dia sembunyikan saja, namun kecerobohan nya membuat yunseong tahu. Dan sekarang dia bingung entah harus apa. Air matanya terus mengalir. Minhee tida keluar dari rumah memilih pindah ke kamar lain untuk menenangkan perasaannya.

Hatinya masih sakit mendengar perkataan chaewon, ditambah yunseong yang memarahinya. Apa pemuda itu tidak sadar kini dia sedang mengandung anaknya?

Sampai sebuah tangan melingkar pada pinggangnya, tanpa menengok dia sudah tahu siapa pelakunya. Matanya masih mengarah pada jendela. Air matanya tidak berhenti mengalir ditambah lagi segukan kecil yang keluar dari bibir manisnya

Dirasakan bahunya basah, sepertinya pemuda hwang itu menangis. Namun minhee memilih masa bodo, sudah seharusnya yunseong lebih bertanggung jawab. Secara dia itu pihak dominan, ditambah lagi calon ayah serta suaminya. Pelukannya semakin mengerat, sentuhan lembut minhee rasakan pada perutnya.

"Jangan ngomong gitu..."

Terdengar lirihan kecil dari mulut pemuda hwang itu, yunseong mengecup pelan perpotongan leher minhee. "Kakak sayang kamu, kakak cinta banget sama kamu"

"Kakak minta maaf"

Minhee melepaskan tangan yunseong, lalu menghadap kearah pemuda hwang itu. Matanya masih basah akibat menangis, belum lagi bibirnya yang terlihat pucat. Yunseong merasa tidak berguna, dia lupa tidak boleh membiarkan minhee stress selama masa kehamilan. Resiko yang ditanggung besar kala mengingat perkataan renjun.

Harusnya dia menjaga minheenya, bukan menyakitinya seperti ini.

"Kakak tau ga? Aku gabiasa marah kaya gitu, tapi kakak kali ini bener bener ga paham perasaan aku kaya gimana"

Yunseong menggeleng, "maafin kakak, tapi plis jangan bilang itu minhee.jangan tinggalin kakak"

"Aku nyesek denger omongan kak chaewon, terus kakak narik aku ke kamar buat bentak aku. Kakak ga mikirin perasaan aku kaya gimana?"ujar minhee sambil menatal yunseong, lalu kembali menunduk. Yunseong memeluk leher minhee, lalu mengusap pelan surai lembut yang lebih muda.

THE BABY • [Hwangmini]Onde histórias criam vida. Descubra agora