Bagaimana jika orang yang kau anggap Protagonis ternyata adalah seorang Antagonis? Dan orang yang kau anggap Antagonis justru seorang Protagonis?
Pada akhirnya antagonis dan protagonis hanyalah kamuflase dari sifat yang pada dasarnya dipunyai manusi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Han Soo Mi)
"Masalahnya kita tidak tahu siapa pelaku yang sebenarnya. Yuna sendiri tidak tahu. Bagaimana jika ternyata memang Soo Mi ?" Ujar Sojung.
"Yuna-ya, menurutmu siapa yang melakukannya ?" Tanya Yerin kemudian.
Mereka memandang Yuna bersamaan.
"Aku tidak tahu..." jawab Yuna. Ia tidak yakin dan juga ia tidak punya bukti apapun.
"Jika Yuna tahu, dia pasti sudah memberitahu kebenarannya" dengus SinB.
"Terlalu banyak orang bersembunyi dibalik topeng orang baik" kata Yerin.
Yuna tertegun.
"Eum Yuna, boleh aku pinjam toiletnya ?"
Suara Eunha menyadarkan Yuna.
"Hm" angguk Yuna.
"Kau tau letaknya ?" Tanya Sojung.
Eunha menggeleng lalu meringis.
"Biar ku antar" kata Yerin.
***
"Hai Lee ahjumma" sapa Yerin.
"Eoh Nona Yerin. Apa ada yang bisa saya bantu, nona ?"
"Aku sedang menunggu Eunha", Yerin menunjuk pintu toilet di belakang dengan jempolnya.
Lee ahjumma mengangguk mengerti.
Cklek
"Sudah ?" Kekeh Yerin.
"Ne. Terimakasih"
Yerin mengernyit ketika menyadari Lee ahjumma terus menatap Eunha.
***
Soo Mi berdiri di tangga taman. Ia tengah menunggu seseorang. Soo Mi meremas jarinya cemas.
"Kenapa dia belum juga datang ?" Gumam Soo Mi.
Malam ini mereka berjanji untuk bertemu di tangga ini.
Soo Mi hendak membuka ponselnya tapi ia berhenti. Ia takut akan melihat pesan kebencian yang ditujukan untuknya lagi. Tangan Soo Mi bergetar. Ia sangat takut.
Soo Mi menoleh cepat saat mendengar langkah kaki mendekatinya.
"Chaeyeon-ah" senyum Soo Mi merasa lega.
Chaeyeon memalingkan wajahnya membuat Soo Mi sedih.
"Chaeyeon-ah, kau tahu kalau teh itu bukan dariku. Kenapa kau diam saja ? Kau yang menyuruhku untuk memberi teh itu untuk Yuna"
