2

61 50 37
                                    


Menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah ,bagi keeneth alcander dia lebih menginginkan dirinya sebagai pemimpin rumah tangga.membayangkan bagaimana dirinya menjadi suami .dia hanya perlu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak anaknya.

Tetapi itu hanyalah Keinginan yang belum terpenuhi olehnya .takdirnya berbeda dengan yang lain ,dia harus memimpin kerajaanya ,sejak Berumur 6 tahun dia sudah ditetapkan sebagai penerus kerajaan Belvedere .bukankah disaat usia seperti itu ,dia harus menghabiskan waktunya untuk bersenang senang layaknya anak anak seusianya.

Sekali lagi tidak ada yang bisa mengubah takdir, kematian sang raja utama keeneth agler merupakan pukulan telak bagi Alcander , putra satu satunya yang ditinggalkan amanah untuk meneruskan Kerajaan .kematian sang ayah dalam perjalanan pulang menuju Gillikin Country sebelah utara adalah tragedi yang tidak bisa di lupakan baginya.

Menunggu kedatangan sang ayah ,dengan hati kelewat senang ,setelah ditinggal selama 5 hari .menanyakan sesuatu layaknya anak kecil yang haus akan jawaban dari sang bunda.

Tentu siapa yang tidak senang jika sang ayah menjanjikan, akan membawakan pedang .meskipun dia tahu itu tidaklah asli ,melainkan hanya mainan. Tapi bukankah itu wajar karena dia masih sangat kecil .bahkan dia akan menunjukkan pedangnya itu kepada Galien .membayangkan Galien yang sangat iri padanya karena memiliki pedang, membuatnya senang bukan main.

Tapi sang ayah yang ditunggu tunggu tidak kunjung datang .Melainkan Sekelompok prajurit dengan membawa peti, membuat sang bunda yang berada di taman bersama alcander .menuju prajurit tersebut dengan berlari tergesa gesa .meninggalkan alcander yang kesusahan untuk turun dari bangku taman .

"Apa yang terjadi?" pertanyaan yang membuat prajurit prajurit bungkam.

"Apa. kenapa kalian tidak menjawab, siapa yang berada di dalam peti ini .lalu dimana raja?"menunggu jawaban dari prajurit yang tetap diam akan memakan waktu lama.Ester mencoba membuka peti tersebut .

Bagaikan disambar petir, Ester tak pernah membayangkan apa yang dilihatnya sekarang. Melihat tubuh suaminya terbujur kaku dengan darah memenuhi sekujur tubuh. Membuatnya meneteskan liquid bening dari mata bambunya.

"Maaf yang mulia ratu,kami tidak dapat menyelamatkan Raja dari serangan mendadak .ada begitu banyak pencuri yang menyerang" Penjelasan yang prajurit lontarkan ,membuat ester Kehilangan keseimbangan.  beberapa prajurit berusaha menahanya.

"Kenapa harus raja?" bisakah ester memutar balikkan waktu .dia ingin mencegah raja pergi .dia mengharapkan raja pulang dengan keadaan sehat. Bukan dengan keadaan seperti ini.

Ester begitu terisak di samping peti suaminya. Dia bahkan melupakan sosok Alcander sekitar 2 meter dari belakang nya ."Ayah.." panggilan Alcander kecil begitu pelan, hampir tidak terdengar.tetapi ester mendengarnya.membuatnya menghadap alcander,dengan air mata yang terus mengalir di kulit putihnya.

"Apa ayah pergi selama lamanya bunda?"pertanyaan yang di lontar kan alcander. Membuat sang bunda menggelengkan kepalanya. Tidak .tidak boleh, alcander tidak boleh tau apa yang sedang terjadi, tapi apa yang harus dia jawab,jawaban macam apa yang harus dia berikan.

Tuhan bolehkah saat ini ester berbohong kepada putranya, semenjak alcander lahir sampai sekarang.dia tidak pernah mengajarkan alcander untuk berbohong."Tidak sayang. Ayah hanya sedang istirahat" ester berdoa semoga putranya mempercayai apa yang dia katakan .

Tapi gelengan yang di berikan Alcander. Membuat nyali sang bunda menciut."Galien mengatakan padaku bun. Orang yang berada di dalam peti.itu tanda dia tidur selama lamanya.pergi dalam artian dia tidak akan kembali.jadi aku bertanya sekali lagi bun apakah ayah pergi tidak akan kembali?" oke sekarang rasa rasanya ester ingin menghilang dari hadapan alcander.

[ Love Above Destiny ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang