Gak perduli ada yang mau baca atau gak yang penting aku nulis dan gak dibacotin ini itu!
Mau bilang copy? Sini maju lo!
Otak lo dangkal!
- Lee Hyun Bi
- Ateez
Gak tau ntar Hyun Bi dapetnya siapa ntar yang jelas Author mau bikin yang baru ehehehehehe
"Yunho, kita gak satu kelas lagi ya?" tanya Hyunbi saat ia sudah turun lebih dulu dan hendak melepas helmnya.
Saat ini mereka diparkiran motor, Yunho gak mengiyakan suruhan Hyunbi yang minta dituruni digerbang, jadinya dia ngikut,
Yunho yang sudah melepas helmya pun hanya bergumam mengiyakan.
"E-eh tolongin, helmnya ga bisa dilepas".
Yunho tertawa menatap Hyunbi yang terlihat kesusahan melepas helmnya.
"Tolongin, malah ketawa" pasrah, Hyunbi menurunkan tangannya.
"Sini makanya deketan", Hyunbi pun nurut.
"Makanya jangan keburu-buru, pengaitnya belum dilepas udah main lepas helmnya aja, mau kepalamu nyangkut?" nada bicara Yunho sedikit lebih halus.
Hyunbi terdiam menatapnya lalu membuang arah.
"Liatin apa sih, siniin belum lepas ini, nah udah" Yunho memegang helm yang Hyunbi pake dengan tangan kanannya, sementara itu tangan kirinya merapikan rambut Hyunbi yang sedikit berantakkan.
"Ih apaan sih, udah ah aku duluan" Hyunbi menjauhkan badannya lalu pergi meninggalkan Yunho yang tersenyum.
"Makin manis banget sih kamu hari ini" gumam Yunho, ia pun mengikuti Hyunbi dari belakang membawa 2 helmnya, hendak dititipkan ke pos penjaga sekolah.
Sesampainya disekolah, Hyunbi celingukan untuk mencari kelas yang akan ia tempatin.
"Ini kelasku beneran pindah atau gimana sih? Atau aku nyasar sekolah lain?" gumam Hyunbi.
"Oi Lee Hyunbi".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunbi terkesiap dan berbalik, disana ia menemukan Song Mingi yang jalan kearahnya.
Oh Hyunbi lupa, Mingi itu satu kelas dengannya.
IPS 2A.
"Bareng siapa tadi berangkat? Kok aku mampir udah gak ada?" Mingi menghampirinya dengan tas ia cangklik dipunggung dengan satu tangannya, dengan baju tidak dimasukkan serta dasi yang tidak tersimpul, seperti berandalan.
"Bareng Yunho lah, jadi sama siapa lagi".
"Oh, kirain sama Wo-Hmmph, apaan sih main bekep mulut gue".