❝Riddle was made to be solved, are you ready to solve it together?❞
Bukan tanpa alasan murid sepintar Dycal Alvredo memutuskan pindah dari sekolahnya yang biasa ke sekolah swasta bergengsi di kotanya itu. Sebuah teka-teki yang setiap malam selalu me...
350+ vote 400+ komen nggak sampe 2x24 jam kayak kemaren sanggup? kalo sanggup, kita ketemu senin malam heheh
happy reading, equinoxa <3
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❝Setiap orang punya kekuatan mental berbeda. Bisa aja perkataan yang kalian anggap bercanda, akan berdampak buruk dan malah menyebabkan orang lain celaka.❞
-Undecided-
Venus tersenyum miring, membawa tiga botol cairan itu mendekat ke arah mereka. Venus berjongkok, meletakkan dua botol di atas lantai sementara satu botol lainnya disodorkannya ke arah Della menggunakan tangan kiri. "Minum ini, kita impas," katanya, dengan jari tangan sebelah kanan bergerak tepat di depan wajah Della.
Dycal yang melihat itu, menautkan alis. Entah kenapa ia merasa gerakan tangan Venus itu ada maksudnya. "Bahasa isyarat?"
Awalnya Dycal berpikir begitu, tapi sepertinya dugaannya salah. Gerakan tangan Venus yang semula melambai kemudian menggerakkan jari itu sepertinya hanya pancingan agar Della menatap tangannya. Karena yang terjadi selanjutnya adalah Venus menunjukkan telapak tangan kanannya pada Della beberapa saat. Cewek yang sedang terikat dengan keadaan menangis itu terdiam, menatap tangan Venus. Lalu, entah dorongan dari mana Della tiba-tiba beralih menatap mata Venus dengan alis bertaut yang langsung ditanggapi dengan anggukan samar oleh Venus.
Dycal mengamati secara detail setiap interaksi yang terjadi di sana. Menurut sudut pandangnya, entah benar atau tidak, Venus seakan-akan sedang menyampaikan sesuatu lewat telapak tangannya.
Entah itu tulisan atau simbol di telapak tangan, sepertinya. Siapa yang menyangka?
"VENUS JANGANNN!!!"
Teriakan itu berasal dari Nafta dan yang lainnya. Hal itu terjadi tepat ketika Venus membuka paksa mulut Della kemudian menuangkan satu botol penuh cairan pembersih toilet di sana.
"VEN!!"
"GILA LO?!"
Vazo dan Fero bergerak mencoba melepas tali ikatan sambil berteriak mengumpati Venus yang kini beralih menyiksa Nasya dan Aylin. Sementara itu, Della sudah terlihat tak berdaya di tempatnya terikat.
Melihat ketiga teman sekelasnya diperlakukan seperti itu, Delon menggeram. Ia menggerakkan tubuh ingin melepas, tapi yang ada ia dan kursinya malah terjatuh ke lantai masih dengan posisi terikat.
Ben menarik nafas kasar, ia memejamkan mata sesaat sebelum akhirnya melayangkan tatapan membunuh pada Venus. "BERENTI, SAT!" teriaknya. "Mereka punya orangtua, lo pikir orangtuanya bakal seneng anak mereka lo perlakukan kayak gitu?!"