03• We Meet Again

75 11 1
                                    

Kiara berangkat kuliah seperti biasa. Tidak ada yang berubah, hanya saja setiap pagi dan malamnya ada kertas kecil yang menempel pada jendela kamarnya. Sesekali Kiara ingin memasang kamera didekat jendelanya, agar tau bagaimana orang itu menempelkannya.

Hari ini ada kelas Seni Musik. Kelas yang disukai dirinya tapi tidak disukai oleh Ayahnya.

Kiara suka sekali dengan musik, ia juga pandai memainkan beberapa alat musik. Ia dulu pernah ikut kursus gitar dan beberapa lainnya, tapi kegiatan itu terhenti. Tentu saja itu ulah Ayahnya.

Ayahnya ingin Kiara pebisnis seperti dirinya yang memimpin bangunan-bangunan kokoh atau paling tidak seperti ibunya yang mendirikan toko butik. Bukan pemain atau pecinta Seni.

Kiara suka Seni bukan dari kedua orang tuanya--itu sudah jelas--tapi dari nenek. Ibunya Ayah Kiara.

Dulu dia rela menabung hanya untuk membeli gitar berwarna putih. Tapi sepulang sekolah Kiara menemukan gitarnya yang sudah tidak berbentuk dihalaman belakang.

Dirinya yang melamun tiba-tiba lengannya disenggol oleh salah satu temannya. "Heh, tuh muka kusut banget heran."

"Ck, apasih Ray!" Kiara menjawab dengan suara kecil.

"Lo ada masalah apa sih? Dari tadi keliatan beda dari biasanya. Cerita kek! Gue kan sahabat lo."

"Iya bawel, nanti gue cerita."

Setelah beberapa lama akhirnya kelas sudah berakhir. Kiara dan temannya--Rayna--berjalam menuju kantin. Sehabis mengomeli Kiara, temannya merasa lapar karna belum sarapan. Dikelas tadi Rayna protes kepada Kiara, memaksa dirinya untuk menemani makan dikantin.

Berjalan dilobby sambil menggendong tas punggung berwarna hitam, Kiara bersenandung kecil. Tapi tiba-tiba ada suara pria yang memanggil mereka, tepatnya Rayna.

"Hei pacar!" Jelas. Suara itu sangat dikenali sahabatnya ini.

Iya pacarnya Rayna.

Kiara melihat pacar sahabatnya sedang berlari kecil menghampiri orang yang ada disebelahnya sambil tersenyum manis.
"Tuh, ada Juyeon. Lo ke kantin sama dia aja."

"Oke oke!" Rayna hanya mengangguk-angguk waktu Juyeon sudah ada didepannya.

Ck! Dasar bucin. Batin Kiara.

Yah akhirnya Kiara sendirian ke kantin hari ini. Seperti biasa dikantin ia memesan Soto dengan Es Teh dan duduk dimeja pojok. Ia makan dengan lahap, ya maklum belum sarapan.

*Ting!

KimS124

|Makannya jangan buru-buru elah.
02.36 PM

|Itu disekitar mulut banyak nasi.
02.36 PM

|Kek anak kecil aja. Malu dong, ketiak sama yang bawah udah berambut juga.
02.37 PM

Kiara tersedak saat membaca pesan tersebut. Ia mengerutkan dahi, darimana bisa tau kalau dirinya sedang makan? Terus apa maksudnya itu yang pesan paling bawah? Astaga, Kiara mencoba berpikir positif.

Kiaraaa17

Lo tau darimana kalo gue lagi makan?|
02.39 PM

Lo cenayang ya?|
02.39 PM

Terus itu maksudnya apa 'yang di bawah|
udah berambut'?
02.40 PM


Sambil menunggu pesannya dijawab ia meminum Es Teh yang tadi sudah dipesan.

KimS124

THE STEALER | Kim SunwooWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu