3. Rintik Sendu

29 11 6
                                    


Ketika deru hujan mencipta syahdu,
Maka rindu datang menitip sendu
Dua hal yang menyatu, menyelaraskan puisi yang tercipta menusuk kalbu
Ada yang menangis pilu, ada juga yang memilih ragu

Rindu ...
Kata yang begitu manis, namun menusuk atma
Menari bagai pena yang mencipta syair,
Berbisik di tengah ributnya ulah sang anila
Menuntut sendu yang menyesakkan dada

Aku rapuh perihal rindu
Aku bagai awan yang dengan mudahnya menjatuhkan air mata
Aku bagai laut yang tak segan menunjukkan murka
Aku bagai batu yang mudah tenggelam dalam luka

Tapi aku memutuskan menunggu,
Menghirup rindu yang masih utuh
Menenggelamkan kemungkinan,
Bahwa rinduku tak kan berlabuh

Karna yang ku yakin ...
Kau turut menikmati rindu ini

Tanjungpinang, 21 September 2020

~Riama Lisnawati S

***

Challenge 5 hari menulis puisi yang diselenggarakan oleh IWC_Official15 🤗

Tinta & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang