follow niasyaaftri
❝Tidak ada yang benar-benar jahat ataupun baik. Mereka hanya mencoba melakukan hal yang menurutnya benar, dengan sudut pandang berbeda.❞
-Undecided-
Mengabaikan empat orang yang tengah bergelut itu, Ben dan Dycal kini bicara serius dengan Venus, Aldeo, Joshua dan Alvin. "Jelasin ke kita," ulang Dycal.
Aldeo saling tatap dengan Venus kemudian menghela nafas, "Jadi gini, beberapa bulan sebelum insiden Cia. Kita berdua- maksudnya gue sama Venus jadi perwakilan ikut Kompetisi Sains Geografi. Kebetulan, waktu itu Kak Gio jadi guru pendamping. Otomatis kita jadi deket lantaran beliau yang ngasih kita pelajaran tambahan buat bekal ikut kompetisi itu," jedanya.
"Kita sering pulang telat buat ikut bimbingan. One day, Kak Gio tanya-tanya ke kita tentang Ametta, gimana Ametta selama sekolah di sini sebelum ada beliau. Kak Gio terus nanyain tentang itu sampai akhirnya dia ngaku sendiri kalo dia kakaknya Ametta dan gimana asal-usulnya mereka bisa sodaraan," lanjut Aldeo.
Semua yang ada di ruangan itu terdiam, mendengarkan penjelasan Aldeo.
"Kak Gio cerita, kalo dia dan keluarganya terpukul banget atas suicide-nya Ametta. Terlebih lagi, dia lihat sendiri gimana adeknya bunuh diri lewat video terakhir Ametta itu. Btw, katanya Kak Gio liat video itu lewat kartu SD yang terpasang di kamera yang dia temuin di loker Ametta." Aldeo melirik Renata sesaat. "Kita tau lo yang naroh kamera itu di situ, Ren."
Renata merapatkan bibir. Yang menaruh kamera itu di loker Ametta memang benar adalah dirinya. "Gue nggak suka Ametta digituin tapi gue nggak mau terlibat. Makanya, yang bisa gue lakuin cuma matiin kamera yang masih nyala itu terus naruh ke loker Ametta."
Venus mengangguk-angguk, "Iya, lo nggak sepenuhnya salah, kok," katanya. Cewek itu menghela nafas sebelum akhirnya menggantikan Aldeo untuk bercerita. "Di kamera itu terpasang kartu SD dengan banyak file di dalamnya. Itu yang akhirnya bikin Kak Gio dan kita semua langsung curiga kasus ini ada hubungannya sama kematian Adeeva."
"Kenapa lo bisa langsung curiga?" tanya Ben.
"Karena di kartu memori itu banyak banget tersimpan video Ametta yang kena siksa sama Adeeva dan gengnya. Siapa pun yang melihat pasti bakal mikir kalo kematian mereka berhubungan," sahut Venus seraya menatap Ben. "Ben, gue tau lo nggak percaya Adeeva yang sebenarnya kayak gini. Oke, kesannya dia emang korban. Tapi yang dia alamin itu adalah timbal balik dari apa yang pernah dia lakukan."
Ben berdecak, cowok itu mengepalkan tangannya. Vika yang melihat itu jadi menghela nafas pelan. Ia tahu Ben kecewa, tapi tidak ada yang bisa disalahkan sekarang. Cewek bertubuh mungil itu memberanikan diri berdiri di belakang Ben seraya menurunkan tangan, menarik lalu membuka kepalan tangan cowok itu kemudian menyatukan dengan tangannya, menggenggam dengan erat- berusaha membuat cowok itu untuk tetap tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undecided
Teen Fiction❝Riddle was made to be solved, are you ready to solve it together?❞ Bukan tanpa alasan murid sepintar Dycal Alvredo memutuskan pindah dari sekolahnya yang biasa ke sekolah swasta bergengsi di kotanya itu. Sebuah teka-teki yang setiap malam selalu me...