XVII. Cloud Red

6.2K 1K 204
                                    

Scene terakhir...

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanya Taehyung.

"Tidak apa. Aku hanya terharu karena kau tidak keberatan ku anggap sebagai kakak. Hyung, terima kasih."

So, enjoy it~
(Untuk part selanjutnya, tunggu tembus 277 votes dan 117 komentar yaa! Berhubung sudah mau ending, ayo diramaikan Merlotnya)
___________________________



Jungkook mempersilahkan Hasa untuk masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan ibunya. Gadis itu tersenyum saat melihat interior kamar, tidak ada bedanya dengan satu tahun yang lalu.

"Tidak banyak yang berubah, hanya lemari baru dan selimutnya" kata Jungkook dan Hasa mengikuti arah tangan pria itu. Melihat lemari yang memang terlihat baru, warnanya masih sama dengan yang dulu, putih gading.

"Ibumu pergi?" tanya Hasa saat dirinya merebahkan diri di atas ranjang.

Sementara Jungkook, mengatur posisi koper gadis itu dan menyusul berbaring di sampingnya. Menatap ke arah langit-langit kamar. Tidak peduli walau pintu kamar masih terbuka dan akan ada yang melihat, keduanya sudah terbiasa dan rasanya kedua orangtua Jungkook juga sudah biasa.

"Membeli sayur-sayuran, dia senang sekali anaknya pulang. Kau tau kan, aku tidak punya banyak waktu luang untuk ke Busan setelah ibuku memilih tinggal di rumah lama kami."

"Pekerjaan kantor harus kau atur sebaik mungkin, jangan memaksakan diri, Kook. Luangkan waktumu untuk pulang kemari."

Tidak ada jawaban, namun Jungkook memikirkan saran dari gadis di sampingnya itu. Pintu kamar diketuk dan keduanya mengubah posisi menjadi duduk, di sana terdapat nyonya Jeon yang tersenyum.

"Ibu," ujar mereka bersamaan.

"Ada seseorang yang mencari Hasa di bawah, ketika ditanya tujuannya apa, dia bilang ingin bertemu dulu. Orangnya sopan sekali dan ibu tidak pernah melihatnya. Hasa, ayo ikut ibu ke bawah" kata nyonya Jeon dan Hasa mengangguk, gadis itu berjalan keluar kamar dengan Jungkook di belakangnya.

Baru saja kakinya menapak di anak tangga, ia sudah bisa melihat sosok yang dimaksud oleh ibu Jungkook tersebut. Siapa lagi, orang yang berdiri dengan tegap, pakaian formal, rambut hitam kelam yang sedikit ikal. Walaupun posisinya membelakangi, Hasa tentu sangat mengenalinya.

"Nah, Nak Taehyung, ini Hasa" kata nyonya Jeon. Pria itu berbalik dan tersenyum lalu membungkukkan dirinya dan berterima kasih kepada wanita paruh baya itu. Punggungnya ditepuk pelan oleh nyonya Jeon, wanita itu suka sekali dengan kesopanannya sejak pertama melihat di depan gerbang rumah.

"Kenapa kau bisa sampai kemari?" tanya Jungkook mendahului Hasa yang sudah membuka bibirnya untuk bertanya, namun tidak dapat dipungkiri, gadis itu terkesima oleh kegigihan si pria Kim, keberadaannya di rumah orangtua Jungkook, tentu tidak mudah bukan? Setidaknya harus melewati izin sang ayah.

Jungkook mengaduh saat lengannya dipukul main-main oleh nyonya Jeon. Wanita paruh baya itu menggeleng, menyayangkan sikap Jungkook pada Taehyung, karena baginya, pria Kim itu adalah tamu.

"Jungkook! Kenapa kau seperti itu dengan Nak Taehyung? Kau ini ya, ibu akan mengurangi jatah makan malam mu."

"Ibu, orang ini sangatlah aneh. Dia—"

MERLOT ✓Where stories live. Discover now