33. Mencari Tahu

113 18 0
                                    

Jangan lupa vote+coment 💖
Krisar dibutuhkan 😉

"Andai bisa memilih, aku lebih baik tidak lahir di dunia."

Anggie Cristhea W

Anggie Cristhea W

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Mendengar cerita Lidia membuat Aggi terdiam mematung. Sesak rasanya saat mengetahui bahwa ibunya sendiri yang membuang dan meninggalkannya.

"Ma ... ma tau alamatnya?" tanya Aggi dengan lirih.

Tidak dapat dipungkiri ia sangat terpukul. Saat mengetahui bahwa yang ada di hadapannya bukanlah ibu kandungnya. Semua yang ia jalani ternyata palsu.

Tanpa membalas ucapan Aggi, Lidia beranjak menuju lemari seolah sedang mencari sesuatu di sana. Setelah menemukan yang ia cari Lidia kembali ketempat duduknya.

"Saya menemukan ini dulu." Lidia memberikan sebuah kertas yang dulu ia temukan.

Dengan tangan sedikit gemetar Aggi menerima kertas itu, lalu melihat alamat yang lumayan jauh. Aggi memandang mamanya meskipun Lidia bukan tbu kandung, tetapi Lidia sudah merawatnya sampai sekarang ini.

Pantas saja Lidia membenci Aggi sebab bukanlah anak kandung. Sedangkan Lidia, sejak dari tadi melamun seolah ada yang hilang di dalam dirinya setelah memberitahu kebenaran tentang identitas Aggi.

"Ma, aku ke kamar."

Lantas Aggi beranjak keluar dari kamar Lidia. Jujur saja Aggi tidak kuat berlama-lama di kamar mamanya membuat ia semakin merasa sakit.

Sejenak Lidia memandang arah pintu di mana Aggi sudah tidak ada lagi. Entah kenapa ia takut kehilangan Aggi meski rasa benci masih ada.

***

Sosok gadis berpakai baju khas anak SMA sedang berada di halte bus dengan menoleh ke kanan-kiri. Ia sedang menunggu bus sejak sepuluh menit yang lalu. Mungkin murid-murid SMA Garuda sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Sebuah suara klakson motor mengagetkannya. Ia mendongak memandang sang pengendara yang ternyata sangat dikenal.

"Ray?"

Si pemilik motor membuka helm full facenya dan menampakkan wajah Ray.

"Naik!"

Mengerti ucapan Ray membuat Aggi menggelengkan kepala. "Nggak usah, Ray. Aku ada urusan," tolaknya halus.

"Biar aku antar," ucap Ray terdengar lembut meski masih ada nada dingin.

ANGGIE [Tamat]Where stories live. Discover now