Mengapa Al begitu lama datang, memang sih terkadang Al mepet banget kalau datang ke sekolah. Tapi, inikan hari yang sangat penting. Dasar, Al yang lamban udah kayak siput aja.
Arkan selalu bertanya-tanya bagaimana nasib ikan cupang yang dipesannya. Apakah sudah dapat. Kalau Al sampai enggak dapat, pulang sekolah nanti Arkan sendiri yang nangkap.
Arkan berlari mendekati Al yang baru datang.
"Mana, mana. Dapat enggak" dengan tidak sabar Arkan bertanya kepada sahabatnya. Tapi mengapa tangan Al kosong. Atau mungkin Al simpan di tasnya.
"Arkan bohongin Al kan !" Kali ini Arkan, dapat melihat wajah marah Al. Ada apa dengan temannya ini rasanya Arkan tidak pernah berbuat salah.
"Bunda bilang itu kecebong, bukan ikan cupang. Arkan sengaja kan ngerjain Al" Arkan kaget mendengar itu, jadi itu bukan ikan cupang. Arkan kira nanti ikan itu akan menjadi sangat bagus. Tapi, di depan Al Arkan harus kelihatan tahu. Jangan sampai pamornya selama ini ancur. Pokonya, Arkan harus tetap tenang.
"Ha ha ha, maaf ya. Habisnya Al lucu. Sebenarnya, Arkan cuma ingin jajanin Al cilok. Tapi kalau enggak ada tantangannya enggak asik. Jadi nanti Arkan yang bayar dua ribu ya." Arkan tertawa dipaksakan, demi menjaga pamor. Tidak apa-apa hari ini dua ribu Arkan menghilang. Yang penting Al tidak marah kepadanya.
Urusan ikan cupang, mending nanti Arkan minta papah yang membelikannya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN (Completed)
Short Story(Follow dulu yuk.) - Menurut mamah Arkan itu ganteng. Menurut papah Arkan keren. Arkan yang ganteng dan keren ini selalu menjadi idola ibu-ibu kompleks. Arkan punya teman banyak tapi kalau sahabat cuma satu. Namanya Al, orang yang paling sering Arka...