Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.*
Rombongan outbond sudah meninggalkan sekolah, salah satu bus yang diisi anak kelas X IPA 3 itu nampak kompak memberikan hiburan. Ambyar, mereka sudah mempersiapkan sebelumnya, hingga bus itu kini menjadi panggung konser. Mereka memutar lagu yang kini sedang digandrungi para kawula muda, lagu-lagu yang memang mewakili perasaan mereka saat ini. Tidak hanya mereka yang hanyut dalam kumpulan lagu-lagu itu, beberapa guru pendamping pun juga, hingga mereka bernyanyi bersama dan begitu gembira.
"Cendol dawet," sorak mereka bersamaan.
Dua orang guru pendamping dalam satu bus itu tidak hafal dengan lirik lagu membuat para murid dan guru lain menggoda mereka. Meskipun begitu, keduanya bisa menikmati dan tentunya menyukai lagu-lagu itu. Keduanya juga nampak gembira.
"Pak Galang nyanyi dong," goda salah seorang siswi.
"Iya Pak," sorak sorai siswi lainnya begitu semangat dan berharap.
"Mampus lo," bisik Dimas pelan yang duduk di sampingnya.
Galang tersenyum. "Kalian saja, saya tidak hafal liriknya."
"Yahhh," keluh para siswi.
"Pak Dimas kalau gitu," celetuk salah seorang siswi lainnya.
"Mampus juga lo," balas bisik Galang.
Dimas tertawa. "Waduh, kalau saya nyanyi takut pada mabuk di sepanjang perjalaan karena karena suara sumbang," jawabnya membuat seisi bus tertawa.
Tidak mendapat apa yang diinginkan membuat para murid tetap melanjutkan aksi konser di dalam bus.
Dimas menyikut Galang. "Hari ini lo kelihatan seneng banget nyet. Kesambet apa lo?"
"Biasa aja, seneng karena berasa liburan, biasanya cuma di kost," kilahnya menyembunyikan sesuatu yang luar biasa dan sudah terjadi semalam dalam hidupnya.
Dimas mengangguk. "Besok-besok kalau bosen di kost bilang, kita jalan-jalan ke mana gitu kek," ajaknya.
"Hmmm," jawabnya yang mana malah teringat akan Irwan dan berharap sosok itu mengajaknya liburan.
Dimas mengelus dagunya. "Tapi gue tetep curiga."
Sialan, Masjeng semakin peka kayaknya, batin Galang. "Curiga apa? Gue yang seharusnya curiga sama elo, semalam pulang jam berapa?" balik tanya Galang mencoba mengalihkan obrolan.
Dimas tertawa. "Tahu aja lo," gumamnya. "Gue nginep," lanjut bisiknya membuat Galang terkejut.
"Pantes tadi pagi gue telepon jawab cepet, jadi udah ada yang bangunin," ejeknya.
Dimas mengangguk. "Yoi. Awet banget hujannya," gumamnya diikuti tawa. "Lo tahu nyet, gue dosa banget. Semalam bohongin Mama, gue bilang nginep tempat lo." Lanjutnya tanda ada rasa bersalah.
Galang berdecak sambil menggeleng. "Astaga, kualat lo. Malah gue yang dijadiin alasan lagi," jawabnya tidak terima membuat Dimas tertawa.
"Terpaksa gue nginep, bingung juga cari alesan," tegas Dimas.
"Terpaksa apa ngarep?"
"Dua-duanya," bisik Dimas.
Galang memicingkan mata. "Gue curiga lo girang banget soalnya, lo gak lakuin aneh-aneh, kan sama dia semalam?"
Dimas tertawa mengerti maksud pertanyaan Galang. "Pengen banget, tapi gue tahan bro," ucapnya pelan. "Tapi udah crot dikit semalam, sempak gue basah," lanjut bisiknya.

YOU ARE READING
Main Bareng Bang Irwan (TAMAT)
RomanceKisah ini berawal dari dunia maya, lebih tepatnya dalam dunia game online yang sedang digandrungi kaum remaja dan anak-anak, Mobile Legends. Lewat rangked match dua pria dipertemukan dalam satu tim, mereka adalah user tank dan user mage. Masih mengg...