#1

13 1 0
                                    

    Langit masih terlihat cerah, namun kini warna nya saja yang berubah menjadi jingga, menandakan langit sudah sore. Gadis itu melangkah keluar, dan ia terlihat sangat menikmati ice cream yang ia beli di supermarket tadi. Gadis itu sekarang sudah tidak sadar dengan orang-orang di sekeliling nya, pandangan nya kini hanya terfokus sama ice cream yang ada di tangan nya.

Bruk!

    Dan lagi dan lagi ia telah menabrak orang tanpa sengaja, dan ice cream yang ia pegang, kini sudah jatuh di jaket lelaki yang telah ia tabrak tanpa sengaja itu. "Eh maaf ya kak Icha ga sengaaa...." Gadis itu tak menyangka ternyata yang ia tabrak adalah lelaki yang sama, lelaki yang juga tak sengaja ia tabrak di 'calon' sekolah baru nya itu.

Lelaki itu menggenggam lengan gadis itu kuat, hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Lo belum ngerti, apa yang gua bilang kemarin?"

"Aw! Sakit! Iyaa Icha ngerti kok!"

    Lelaki itu memandang gadis itu tajam, tanpa berkedip, dan ia pun baru sadar bahwa mereka berdua kini sudah jadi tontonan orang-orang yang ada di depan supermarket itu, dan ia pun melepas genggaman nya kuat, sehingga gadis itu terjatuh.

   lelaki itu pergi meninggalkan nya tanpa rasa kasihan sedikit pun pada gadis itu.

   Gadis itu menunduk, dan berusaha untuk menegakkan badannya, dan berlari sekencang-kencangnya, ia sudah tak kuat dan ingin cepat sampai ke rumah nya.

~~~

"Kak, gimana caranya menghadapi orang yang galak?"

"Kenapa emangnya?"

"Icha tu kesel, sama laki-laki galak yang Icha temui di sekolah dan di supermarket tadi, dia itu galak banget kak! Benci Icha sama orang kayak gitu."

"Eh, jangan benci-benci, ntar jadi cinta loh" Ryan emang suka menjahili adik nya sendiri.

"Ih kak! Icha tu ga suka"

"Tapi orang nya ganteng kan?"

   Gadis itu terdiam, dan ia kembali mengingat wajah laki-laki galak yang sudah dua kali ia temui tadi. Ryan pergi meninggal kan Icha yang masih terpaku di sofa, ia tau adik nya ini memiliki rasa tertarik sama laki-laki galak yang gadis itu ceritain tadi.

"Hm, iya si dia ganteng"

~~~

   Langit yang cerah, di temani dengan matahari yang cerah dan awan-awan membuat pagi ini terlihat spesial. Icha masih mengoles kan selai coklat di roti tawar untuk bekal ia nanti.

"Kamu bawa bekal? Tumben"

   Ryan menuruni tangga sambil memperbaiki dasi nya yang masih cukup berantakan. "Di sekolah itu ada kantin, kamu bawa aja duit."

"Icha takut ga sehat jajanan di sana kak" Icha memandang kakak satu-satunya dan menghampirinya.

"Sini, Icha bantu"

   Gadis itu merapikan dasi kakak nya, ya, ia tau kalau hari ini adalah hari pertama kakak nya bekerja.

Ni anak gua belum pernah liat dia jatuh cinta, jadi penasaran gua.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

 Innocent girlWhere stories live. Discover now