"Aku pergi, Heejin-ah."
Kata itu, kata yang tak ingin ku dengar sampai kapanpun. Sampai detik ini, semua memori panjang yang telah kami buat perlahan sirna begitu saja dilenyap sang waktu.
[0820]
Writte by= yo0ndinI
"Hyunjin-sii, apa kau ingin ikut dengan kami?"Tanya Jeon Heejin yang berdiri dari bangkunya dan menoleh pada lelaki bermarga Hwang tersebut.
"Aku akan menyusul."
Hwang Hyunjin menyaut dan perhatinya masih sibuk tertuju dengan lembaran kertas yang lebih tepatnya naskah untuk pembuatan film pendek mereka. Sudah dari tadi ia dan Jeon Heejin duduk di kelas dan sibuk membuat hal-hal apa saja yang akan mereka rekam nantinya.
Jeon Heejin segera pergi ke lapangan bersama Kim Jiwoo dan Kim Jungeun yang sudah menunggu disana.
Iya, hari ini merupakan hari dimana sekolah SOPA sedang mengadakan perlombaan basket antar sekolah. Tentu saja Jeon Heejin tidak akan melewatkan penampilan kekasihnya dan team perwakilan sekolah yang sangat dinanti-nantikan.
Dan tentang hari kemarin ia mencoba untuk melupakannya, Jeon Heejin harap Na Jaemin juga melakukan hal yang sama. Siapapun orang tersebut semoga saja tidak ada niat jahat padanya.
"Hai grull!"
Sapa Jeon Heejin pada kedua sahabatnya. Mereka memilih bangku penonton paling depan, agar lebih leluasa.
"Hwang Hyunjin tidak ikut?" Tanya Kim Jungeun yang disamping Kim Jiwoo duduk.
"Akan menyusul," ucapnya.
Manik mata Jeon Heejin sedari tadi tengah fokus memperhatikan sekeliling lapangan, mencari sosok yang ingin ia jumpai. Tapi dimana Na Jaemin? Sedangkan teman-teman teamnya sudah berkumpul, dan ada Lee Jeno juga disana.
Gadis itu menyerengit samar dan menghembuskan nafas lega saat lelaki yang ia cari datang berlari kecil dari arah barat sisi lapangan.
Suasana mendadak heboh dari bangku penonton, teriakan dan tepuk tangan memecahkan suasana yang tadinya senyap. Rata-rata teriakan itu berasal dari siswi sekolah maupun sekolah lain ketika tertampar dengan aura kapten seorang Na Jaemin.
Begitu pula dengan Jeon Heejin yang tak kalah heboh berdua bersama Kim Jiwoo. Dan Kim Jungeun hanya merotasikan netra, mungkin hanya dia seorang yang waras di sini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Wah, Chuu. Kenapa Jaemin lebih tampan?" Tanya Heejin pada Kim Jiwoo.
"Heejin, apa dia kekasihmu? Kenapa dia membelah tengah rambutnya?" Tanya balik Kim Jiwoo terpana.
"Hey! Apa kau mulai menyukainya?!" Kesal Jeon Heejin menepuk sahabatnya itu. Benar, Na Jaemin membelah rambutnya tidak seperti bisanya, apa maksudnya? Ingin menebar pesona pada gadis lain? Benarkah?
Kim Jiwoo mengaduh, "Sakit! Aku lebih menyukai Lee Jeno dari pada Na Jaemin mu itu!" Ucapnya tanpa sadar.
