"kaka tau dari mana?" Tanya Diva
"aku bisa liat dari tatap matanya kekamu beda" Ucap Vano
"kaka, mungkin tatap matanya kaya gitu" Ucap Diva
"udah, gausah ribut. Mending pulang" Ucap Nathan
"iya ayo" Ucap Diva
"kamu bareng aku" Ucap Vano
"yaudah ayo, kaka marah mulu si dari tadi" Ucap Diva
"hm" Ucap Vano
•••
Dimobil Vano hening, tidak ada yang memulai pembicaraan, Vano masih saja kesal pada Devan.
"kak" Ucap Diva
"hm" Ucap Vano
"jangan marah ih" Ucap Diva
"gamarah" Ucap Vano
"kenapa kaka cuekin aku dari tadi?" Tanya Diva
"aku cemburu liat kamu sama dia, Diva" Ucap Vano
"cie,,,, cemburu nih" Ucap Diva
"iya aku cemburu" Ucap Vano
"ulu ulu ulu tayang-tayang" Ucap Diva
"aku gamau kamu ngobrol sama dia lagi" Ucap Vano
"kenapa?" Tanya Diva
"gasuka pokoknya" Ucap Vano
"iya, gajanji" Ucap Diva
"Diva,," Ucap Vano
"aku itu salah satu Osis, dia ketua Osis. Kita bakal ketemu dan ngobrol kaka" Ucap Diva
"selebih itu, gaboleh" Ucap Vano
"iya" Ucap Diva
Rumah Diva
Siang ini, Nathan dan kedua orangtua Diva tidak ada dirumah. Diva kesepian sekali, dia duduk menonton televisi sambil memakan cemilan.
Beberapa jam kemudian,,
Tok,,
Tok,,
Tok,,
"Arra" Ucap Nathan
"bentar bang" Ucap Diva
Diva kaget melihat abangnya, Nathan. Babak belur, Diva langsung membantu abngnya itu duduk disofa dan bergegas pergi kedapur untuk mengambil air hangat.
Divapun mengobati wajah Nathan, ia sangat hati-hati. Ia takut Nathan kesakitan, Diva dengan fokus mengobati wajah abangnya ini. Banyak luka ditubuh Nathan.
"abang kenapa bisa gini si? Nanti diliat Papah sama Mamah, pasti mereka khawatir" Ucap Diva khawatir
"abang berantem, Papah sama Mamah jangan sampai tau, biar gakhawatir" Ucap Nathan
"berantem sama siapa? Papah sama Mamah pasti liat wajah abang, yang Arra obatin ini gabisa langsung sembuh abang" Ucap Diva
"sama sekolah lain, nanti abang dikamar aja biar gadiliat sama Papah sama Mamah" Ucap Nathan
"kok bisa berantem? Gara-gara apa? Abang gamungkin dikamar mulu kali" Ucap Diva
"kamu gaperlu tau gara-gara apa, yang penting kamu jaga diri baik-baik takutnya mereka tau kamu adik, abang. Nanti mereka bakal ganggu kamu. Iya si, abang gadikamar mulu nanti" Ucap Nathan
"Arra bisa kok jaga diri Arra baik-baik. Serah abang aja, diam aja wajahnya biar cepat sembuh" Ucap Diva
Nathanpun mengangguk kepalanya.
•••
Kamar Nathan, sebentar lagi waktu makan malam. Nathan dan Diva sedang memikirkan bagaimana caranya Nathan tidak ikut makan malam bersama keluarganya.
"ada ide?" Tanya Nathan
"gimana abang pura-pura tidur" Ucap Diva
"boleh juga tu" Ucap Nathan
"tapi takut mamah periksa nanti" Ucap Diva
"lah iya juga, cari yang lain" Ucap Nathan
"aku gatau bang, mending abang jujur aja" Ucap Diva
"jangan dong, nanti abang dimarahin" Ucap Nathan
..?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)
Teen FictionDiklaim seseorang? Bagaimana rasanya? Itulah yang dialami Diva. Ya, Divara Arrabella Adena, seorang gadis periang, pintar, dan juga memiliki wajah cantik yang membuat semua cowo terpesona padanya. Tapi tak ada satupun cowo yang membuatnya tertarik...