51

8.9K 413 7
                                    

"aku kekamar ya" Ucap Diva

"iya, papah juga mau siap-siap dulu" Ucap Papah Diva

Divapun hanya mengangguk dan tersenyum

• • •

Divapun menyibukan dirinya dengan mengerjakan tugas-tugas yang ada, ia juga tak terlalu memikirkan apa yang terjadi tadi. Walaupun ia masih saja memikirkan apa yang dilakukan oleh Vano padanya, tetapi ia berusaha untuk melupakanya.

Drtt... Drttt...

Ponsel Diva kembali berbunyi, setelah ia menghidupkan kembali ponselnya itu. Diva juga kembali menatap ponselnya, dan ia juga membiarkan ponselnya berbunyi. Tetapi tetap saja ponselnya berbunyi, entah beberapa kali sudah ponselnya berbunyi. Diva dengan kesal mematikan ponselnya, supaya ia tak mendengarkan ponselnya yang terus berbunyi itu.

Diva kembali fokus menatap buku-buku yang akan ia perlukan untuk mencari jawaban dari soal-soal yang diberi oleh gurunya. Diva tak bisa fokus dengan buku-buku yang ada, ia selalu teringkat apa yang dilakukan oleh Vano saat pulang sekolah tadi, ia ditinggal sendirian disekolahnya, itu membuat Diva sakit hati pada Vano, ia sangat kecewa pada Vano.

Diva masih saja tak bisa fokus, ia memutuskan untuk berbaring dikasur dan menatap langit-langit kamarnya. Diva hanya bisa tersenyum menatap nasibnya yang seperti ini, ia sangat kecewa dengan Vano. Air matanya tak henti-hentinya menetes, ia selalu menghapus air matanya itu tetapi air matanya selalu menetes.

Setelah beberapa mengeluh dengan apa yang terjadi, dan selalu meneteskan air matanya. Diva mulai beranjak dari kasur untuk menuju meja belajarnya untuk melanjutkan mengerjakan tugas-tugasnya yang tadi.

Nathan pov

Keluarga Vano mengundang sahabat-sahabat mereka untuk makan malam bersama-sama. Semua sahabat orangtua sudah tiba dirumah Vano, teman-teman Diva dan teman-teman Vano juga ada disana.

"Diva mana?" Tanya Salma

"dia gamau ikut" Ucap Nathan

"lah kenapa?" Tanya Dira

"katanya banyak tugas" Ucap Nathan

"banyak tugas? Tugas apa aja si?" Tanya Nayya binggung

"besok ada tugas kimia si" Ucap Putri

"tapi itu aja kan?" Tanya Salma

"iya itu aja" Ucap Putri

"gue gatau katanya banyak tugas gitu aja, makanya gaikut dianya" Ucap Nathan binggung

"tumben" Ucap Nayya

"gue coba telpon dulu" Ucap Vano

Vanopun mencoba menelpon Diva, sudah beberapa kali ia menelpon Diva tapi tetap saja tidak diangkat oleh Diva

"gadiangkat" Ucap Vano

"mungkin sibuk, udah gausah dipikirin" Ucap Nathan

"mungkin" Ucap Salma

Mereka semuapun mulai makan malam. Walapun sudah keluarga Nathan sudah makan, tetapi mereka tetap menyantap makanan yang dibuat oleh keluarga Vano.

Vano masih saja binggung, kenapa Diva tak ikut kerumahnya? Kenapa Diva tak mengangkat telponnya? Kenapa Diva tak menchatnya ataupun berusaha menelponnya? Ia sangat kesal pada Diva, bukankah mereka sudah bilang akan selalu mengabari walaupun yang terjadi? Tapi kenapa Diva tak mengabarinya? Vano sangat emosi memikirkannya sekarang.

Dirumah Vano sangat ramai, mereka saling mengobrol dan bercanda tawa. Tetapi Vano masih binggung dengan sikap Diva yang berubah padanya, Diva seolah menghindari dirinya. Padahal ia sudah menelpon tetapi tidak diangkat, puluhan kali ia sudah menelpon tetapi tetap sama.

My Boyfriend Is My Senior (Selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang