part 2

17 11 43
                                    

Assalamualaikum

Selamat malam sabtu untuk kamu yang sedang menunggu malam minggu🤭

Diana comeback nih

Membawa kisah hidupnya yang penuh...?

Hayo yang penuh apa tuh?

Yuk ah daripada penasaran mending langsung baca!!!

Happy reading❤

🍂


"Makan Diana, jangan ngelamun terus mau kamu Ayah tinggal? ke sekolah jalan kaki mau gak?" bentak David yang kesal melihat putrinya yang  hanya menunduk tanpa menyentuh makanan yang sudah tersaji dipiringnya.
________________________________

"Enggak Yah," lirihnya sembari melahap makanannya tak selera.

Capek! setiap hari kek gini kapan aku bahagia, ya Tuhan? batinnya menjerit.

"Eh, lu makan apa tidur? daritadi kagak kelar-kelar!" sindir Wiliam sembari membawa piringnya ke dapur.

"Tau tuh," sambung Nisa membuntuti Wiliam.

Abang sama Adik sama aja!

"Diana, kamu gak seneng sama masakan Mamah?" tanya Dinia menatap piring Diana yang masih setengah utuh.

"Gak ngehargain banget, udah dimasakin capek-capek gak dimakan!" celetuk Nisa dari dapur sembari membawa gelas yang berisi susu cokelat kesukaannya.

"Nyambung aja lu," jawab Diana spontan.

"Apa lu bilang tadi?" sambar Wiliam berjalan mendekati Diana, dia mungkin kaget karena tidak biasanya Diana menjawab perkataan yang diucapkan Nisa.

"Budeg!" ledek Diana memberanikan diri, agar dia tidak ditindas lagi. ledek Diana memberanikan diri, agar dia tidak ditindas lagi.

Brag...

Meja makan di gebrak oleh David, mungkin karena kesal mendengar keributan atau mungkin karena kesal anaknya dibilang budeg?

"Nisa! Wiliam!" panggil David berdiri dari kursinya.

Nisa dan Wiliam hanya bisa menunduk kala namanya dipanggil oleh sang Papah.

Hore mereka dimarahin Papah, pikir Diana senang karena dia capek setiap hari selalu kena marah Papah dan Mamahnya.

"Mari kita berangkat, untuk kamu Diana Azahra berangkat sendiri uang jajan kamu saya potong!" bentak David meninggalkan meja makan dengan perasaan marah.

"Kasian, selamat jalan kaki!" ledek Nisa sembari memeletkan lidahnya kearah Diana.

Diana hanya bisa menerima dengan pasrah, dia tidak bisa melawan ataupun membantah Papahnya.

"Diana, kamu bantuin saya beresin meja makan!" perintah Dinia.

"tapi Mah, aku nanti telat," rengek Diana meminta pengertian Dinia agar meloloskannya dari perintah tersebut.

DIANA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang