36

5.9K 582 15
                                    

Mingyu menarik lengan Heejin dan mendorong wanita itu sampai tubuhnya terpental

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mingyu menarik lengan Heejin dan mendorong wanita itu sampai tubuhnya terpental. Kalau saja Mingyu tidak ingat wanita itu sedang mengandung mungkin dia akan mendorongnya dari atas jembatan.

"Gyu, kamu sadar apa yang udah kamu lakuin? Aku lagi hamil anak kamu!"

Apa katanya? Hamil. Mingyu bahkan tidak sudi menyentuh wanita itu.

"Kalaupun dia memang anakku aku tidak sudi mengurusnya."

Heejin berusaha bangkit dari tempatnya. Dia tidak boleh diperlakukan seperti ini oleh Mingyu. Dia masih memiliki harga diri.

"Jangan gila kamu!"

"Kamu yang gila! Bagaimana mungkin seorang pria bisa menghamili wanita saat dia bahkan tidak pernah menyentuhnya?"

"Aku sudah bilang kamu saat itu mabuk."

"Aku tidak pernah mabuk, Heejin!"

Mingyu memang pernah mabuk. Tapi itu sudah lama terjadi dan dia pulang dengan baik-baik saja. Sebenarnya apa yang diinginkan Heejin sampai melakukan hal gila seperti ini.

"Jangan mengelak!"

Mingyu memijat pelipisnya, rasa sakit yang menyerang kepalanya membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih.

"Kita lakukan tes DNA. Kalau ternyata itu bukan anakku, kamu harus menerima konsekuensinya."

Heejin menaikkan sebelah matanya, "kalau ternyata iya?"

"Aku akan membawa anak itu tapi tidak denganmu!"

Mingyu membanting pintu apartemen Heejin dengan sangat keras saat dia pergi dari tempat itu. Sekarang tujuannya adalah rumah mertuanya. Mingyu harus bisa membujuk mertuanya itu agar mengembalikan istrinya.

Mingyu juga baru saja mendapat pesan dari Yuri dan Liora yang sedang berkunjung. Sekaligus menjadi tangan kanan Mingyu untuk memeriksa keadaan Aery.

Kedua teman istrinya itu mengatakan bahwa Aery sangat kacau. Ia tau akan berakhir seperti ini. Namun ini bukan akhir dari segalanya. Mingyu harus memperjuangkan Aery dan menyingkirkan Heejin.

***

Apartement yang cukup mewah itu membuat Sohee terperangah. Dia tau ada gedung apartemen mewah dan canggih di kotanya. Namun Sohee tidak pernah berpikir akan menginjakkan kaki di tempat itu.

"Kalau nanti kita menikah, bagaimana kalau aku beli apartemen disini? Sepertinya kamu menyukainya."

Sohee terkejut, "apa?"

Yuvin mencubit hidung Sohee yang semakin hari semakin menggemaskan itu. "Apartemen Jane ada di ujung sana. Kamu tidak capek kan?"

Sohee menggeleng pelan, "seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Apa kamu lelah? Perjalanan dari Amerika ke Korea Selatan bukanlah perjalanan singkat. Tubuhmu pasti sakit."

[✓]My Lecture My Husband Where stories live. Discover now