Minghao

1.4K 139 10
                                    

Teriakan Marah, Perintah yang haram untuk di tolak, Tugas Menumpuk dan Kata kata Sarkas Mingyu sudah jadi makanan sehari hari untuk seorang Xiu Minghao.

4 tahun menjadi Sekretaris sekaligus Personal Asisten Sang Direktur Muda membuat Minghao terbiasa dan tak pernah kaget jika melihat salah satu pegawai keluar dari Ruangan Mingyu sambil menangis atau bahkan tiba tiba tak kembali bekerja besoknya karna berhenti.

Yah, sebenarnya Mingyu tak sejahat itu. Minghao saja yang lebih suka mendeskripsikan Mingyu dengan jelek. Iya, Pria 29 tahun itu punya banyak dendam pada Bosnya.

"Pak, Makan malam hari ini dibatalkan. Pak Seungcheol ada urusan mendadak jadi saya pindahin ke Bulan dep—"

"Gak usah. Jangan pernah mau terima ajakan Makan malam dari dia lagi."

"Tapi Pak—"

"Saya Bilang gak usah."

Minghao diam. Bukan haknya melawan dan memberi saran. Iya, Minghao ingin bilang bahwa menolak Seorang Seungcheol bukan ide yang bagus. Tapi Minghao bisa apa?

"Hubungi Chaeyeon, Saya mau makan malam sama dia hari ini."

"Baik pak."

Minghao keluar dari Ruangan sang Bos. Duduk di tempatnya dan mulai mengotak ngatik Komputer. Tugasnya menelepon Chaeyeon tak dilaksanakan, Minghao memilih mengerjakan kewajibannya yang lain.

Tak pernah terbayang dikepala Minghao—apalagi mengharapkan— jadi Seorang Sekretaris. Cita citanya sejak kecil itu menjadi penulis atau bekerja di sebuah perusahaan penerbit. Tapi nyatanya Ia sekarang menjadi Sekretaris sekaligus Asisten Pribadi seorang Kim Mingyu, Direktur muda sukses yang sebentar lagi memegang kekuasaan lebih yaitu sebagai CEO. Minghao harap Mingyu baru naik Jabatan 2 tahun kedepan. iya, Saat Minghao sudah tak bekerja lagi.

Minghao di kontrak 5 tahun. Artinya tahun depan ia sudah bebas dan tak perlu lagi mengurusi Mingyu. Menyelesaikan Kontraknya adalah mimpi Indah untuk Minghao. Dan berpisah dari Mingyu adalah surga untuknya.

"Dimana?"

"Maaf pak?"

Minghao melirik spion tengah, menatap Mingyu yang sedang menatap Jendela disebelahnya."Makan malam hari ini dimana?" Tegas Mingyu lalu memindahkan matanya, ikut menatap Minghao dari Spion.

Minghao berdesis pelan ditengah kegiatan menyetirnya. Menggigit lidahnya sambil mengumpati diri dalam hati. Sejak Siang tadi, Minghao tak pernah melaksanakan tugas nya untuk menghubungi seorang lee Chaeyeon. Ia malah sibuk dengan tugas nya yang lain. Padahal menghubungi sang Presenter Cantik itu mudah sekali karna ia punya nomber pribadi nya. Tapi sial, kali ini Minghao lalai. Sebenarnya... Minghao tiba tiba merasa kesal tadi. Tanpa alasan tiba tiba moodnya turun jadi ia malas menghubungi Chaeyeon.

"Bapak gak Hubungi Mbak Chaeyeon nya?" cicit Minghao pelan.

"Ngapain?"

Minghao menarik tuas disebelahnya. Mobil sedang berhenti mengantre di lampu merah. Pria yang duduk didepan itu melirik takut pada Mingyu."Kan mau makan malam sama dia? Bapak gak hubungin dia dulu?"

"Kan sudah kamu hubungi, kenapa harus saya hubungi lagi?"

Minghao mengumpat pelan, sial sial sial. Ia pasti akan dimarahi habis habisan sekarang. Percuma kalau mencari alasan, Mingyu yang lapar tak pernah bisa diajak kompromi. Apalagi sekarang orang yang ia inginkan untuk diajak makan bersama belum bisa dipastikan datang atau tidak.

Chaeyeon itu seorang selebriti. Tak mungkin bisa diajak makan malam mendadak begini. Dan ya, ini salah Minghao.

"Coba bapak Chat dia sendiri."

5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang