Ep 11

207 10 0
                                    

Episode sebelumnya....

Bukk...

Kepala gue sakit banget dan pandangan gue kabur gue merasa sperti ingin pingsan, lalu gue terkapar ditanah dan melihat beberapa irang yang ingin mengangkat tubuh gue, saat mau melawan gue udah pingsan lebih dulu.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Author pov

Anita mulai khawatir karena putrinya dari tadi belum pulang.

"Kenapa bun?" Ryan yang baru masuk sehabis menyusun barang heran melihat istrinya yang terlihat khawatir.

"Itu yah tadi bunda nyuruh Ratu beli garam dekat komplek rumah tapi ini sudah sejam dan Ratu belum pulang"

Ryan yang melihat istrinya itu menyuruh Anita untuk tenang dan meminum air putih.

"Tenang bun ayah coba telfon Ratu dulu ya" Rayn mencoba menelfon putrinya itu tapi tidak ada diangkat,Rayn mencoba beberapa kali tapi tidak diangkat juga oleh Ratu.

********
Ratu pov
Gue berusaha membuka mata tapi asanya sangat berat,badan gue juga rasanya kayak diikat "uh kepala gue sakit banget" gue membuka mata dan melihat sekitar seperti di pabrik pandangan gue sekarang masih kabur
Tapi gue masih bisa mendengar suara di sekitar dan gue jugga mendengar seseorang bicara walaupun gak terlalu jelas.

"Lo gila ya, Bos belum nyuruh kita nyulik tu cewe"

"Gue benci banget sama tu keluarga cewe, gue harus bunuh"

Ratu yang mendengar percakapan itu terkejut, membunuhnya? Ratu ketakutan dia berusaha mencari akal agar dia bisa pergi dan menyelamatkan diri. Dan Ratu melihat kaca Jendela yang sudah pecah, Ratu berpikir untuk keluar dari jendela itu walaupun badannya harus terluka.
Ratu b3rjalan menuju ke jendela itu dengan perlahan saat separuh badannya sudah keluar orang-orang tadi yang ingin membunuhnya sudah memergoki Ratu yang ingin kabur.

"Sial" Ratu segera keluar dan berhasil walau kakinya terluka, Ia berlari dengan sekuat tenaga dan sampai di Jalan Ratu mencoba melihat sekeliling dan Ia mengetahui dimana Ia berada Ratu berada di Pabrik sepatu lama yang tak jauh dari rumahnya. Dia berlari sekencangnya tapi tak disangka Orang-orang tadi mengejarnya menggunakan mobil Van. "Ngapa harus pakai mobil sih,ahh!" kaki Ratu benar benar kesakitan, Ratu melihat di belakang tidak ada mobil lagi dan Ratu melihat ada simpang empat"oke tinggal belok kanan rumah gue ada di sana".

Saat Ratu berada di tengah untuk menyebrang tak di sangka mobil van tadi menuju ke arahnya dan ingin menabraknya Ratu yang tak sempat berlari hanya menutup kedua matanya dan.....

Brakk!

"Gue udah mati ya, tapi kok gak sakit"
Ratu membuka matanya dan melihat tubuhnya masih aman, tapi Ratu melihat mobil Van itu sudah hancur dengan mobil sport yang hanyak penyok di depannya, mobil sport itu mulai bergerak dan melaju menjauh dari Ratu. "Siapa orang yang nolong gue tadi".

Ratu mendengar suara mobil polisi dan melihat beberapa mobil polisi dan mobil Ayahnya.
" Ayah,Bunda!" Ratu berjalan terpincang dan melihat Ayahnya dan beberapaa polisi.

"Ratu!" Ryan memeluk putrinya dengan erat begitu juga dengan Anita.

"Yah, Aku a-aku,hiks hiks"

"Iya tenang Ratu maafkan Ayah, sekarang kita ke rumah sakit biar Polisi yang mengurusnnya"
Ryan merangkul putrinya menuju ke mobil.

Rumah sakit~~

Keluarga Raezana berlari menuju ke ruang ugd.

"Ratu, mamah khawatir" Yana langsung memeluk Ratu yang berduduk sandar di tempat tidur.

"Kamu Gak apa-apa Ratu?" Raezana dengan wajah khawatirnya,

"Iya pah, Ratu gak pa-pa hanya kaki Ratu luka sedikit". Ratu melihat Ruzy dengan ekspresi wajah yang tidak bisa Ratu tebak.

sedangkan Steven wajahnya begitu panik dan khawatir dengan nafasnya yang terengah-engah. " Hah, hah Tadi hah Abang kaget hah hah dengar Ratu di culik hah hah" .

Suara Steven membuat Ratu sedikit tertawa "Bang Steven tenang aja Ratu gak terluka parah kok" Ratu tersenyum ke Steven dan dibalas senyum juga oleh Steven.

Lalu pria yang diam tadi mengeluarkan kalimatnya "Sempat sempatnya kamu masih senyum"

Ruzy wajahnya datar menghadap ke arah lain bikannya ke arah Ratu. Batin Ratu

Emang manusia tidak punya hati simpati.

"Ayah dan Bunda Kamu kemana Ratu?" Yana Mencari keberadaan Ryan dan Anita

"Oh Ayah dan Bunda lagi bicara dengan dokter, itu mereka"

"Eh Raezana dan Yana, kenapa kalian datang kan jadi repot" Ryan bersalaman dengan Raezana dan memeluknya.

"Ah tidak apa-apa, Ratu juga sudah kami angggap seperti anak makanya kami ke sini"

"Yana, Makasih ya udah datang jadi ngerepotin"
"Ih gak apa kok Ta aku juga khawatir"
Saat para orang tua sedang berbicara Ratu langsung mengikuti pembicaraan itu. "Ayah tadi ada mobil sport yang nabrak mobil van itu, dia yang menyelamati aku,yah"
Ryan hanya terdiam dia bingung mau menjawab apa putrinya "Ratu, biar ayah dan bunda yang mengurusnya kamu tenang aja ya"

"Ryan, mari kita berdua berbicara" Raezana mengajak Ryan pergi berbicara ke tempat sepi.

"Ratu bunda dan Dan mama Yana mau keluar beli makanan dulu ya, nanti kamu di pindahkan ke ruang Vip"

"Yah kok nginep sih bun kan hanya kaki aku yang luka" Anita lagsung menaruh telenjuknya ke depan bibir Ratu "huss kamu itu butuh perawatan, tenang Steven dan Ruzy bakal temani kamu, Ruzy Steven jaga Ratu ya"
Anita dan Yana pergi meninggal kan dua orang remaja dan satu orang dewasa itu.

Sedangkan di tempat lain Ryan dan Raezana sedang berbicara serius...

Raezana: "kamu belum membiratuhkan semuanya ke Ratu?"

Ryan : "Aku ingin memberitahukannya Rae tapi Keyna melarangku"

Raezana : " Lebih baik kamu cepat memberitahu keoada Ratu. Bagaimana dengan Keyna apa dia baik-baik saja?"

Ryan : "Aku belum di hubunginya, aku khawatir Keyna juga kenapa-napa".

Ruang Vip Ratu~~

Ratu pov
Sumpah canggung banget gue, udah gue cewe sendiri lagi. Sekarang gue lagi di ruang rawat gue iya hue udah dipindahin sama perawatdan di ruangan ini cuma ada gue,Steven dan pak Ruzy.
" ehem ehem, Ratu kamu benaran gak kenapa napa kan?" Steven mulai mencairkan suasana agar tidak terlalu sesak. "Iya bang Stev aku gak apa apa kok, nih malahan aku bisa beridiri" gue coba langsung beranjak dari tempat tidur untuk berdiri tapi badan gue gak imbang saat gue mau jatuh ke depan untungnya ada Pak Ruzy yang nangkap gue. Gue auto langsung berdiri lah malu banget ini udah keberapa kalinya gue jatuh selalu di tangkap pak Ruzy. Saat sedang canggungnya antara gue dan Pak Ruzy pintu ruangan gue terbuka dan di situ datanglah mama dan Bunda membawa makanan, untung aja bunda udah datang. Gue mengelus dada gue lega.





Ya akhirnya saya up sudah beberapa bulan tidak up sungguh luar biasa☺
Tapi semiga kalian senang membaca ceritanya ya tetap stay safe ya teman



Next.....

My Teacher is My Love - (ON GOING)Where stories live. Discover now