PROLOG

9.4K 144 43
                                    

SHALL WE HOLD HANDS AND GO HOME?

Kembali lagi bersama kita di KyTT series ke 4. Semoga ga bosen ya hehehe.

Oh iya makasih ya yang udah baca, vote, komen gitu apalagi kalo mau nyawer. Hehe 😛

Selamat membaca ff dari kita!

******

Mira, Jesslyn, Febi, Dey dan Vivi sudah dalam perjalanan menuju Bandung. Sudah 3 hari semenjak kejadian Vivi yang memergoki Chika berselingkuh di depannya. Dan sampai hari ini pun tidak ada mengetahui kejadian ini kecuali yang bersangkutan.

Ketiga temannya pun tak ada yang curiga, karena pada dasarnya mereka sibuk dengan urusan masing-masing, kecuali Mira yang memang tengah menjauh dari Vivi. Kelimanya pun baru bisa berkumpul seperti ini lagi hari ini.

Saat ini Mira sedang menyetir, dengan Jesslyn di sebelahnya. Dey dan Febi di kursi tengah serta Vivi di bagian paling belakang. Ketiga temannya tampak sudah tertidur kala mobil yang dikendarai oleh Mira baru saja melewati tol Cikampek.

"Kamu ada masalah, Mir?" Tanya Jesslyn.

Mira terlalu fokus pada jalan sehingga tak mendengar apa yang kekasihnya tanyakan itu.

"Mir.." Kali ini suara Jesslyn sedikit lebih dikeraskan, barulah ia menoleh ke sisi kirinya.

"Eh kenapa?"

"Kamu melamun?"

"Eh engga kok. Aku lagi fokus aja sama jalan" Lalu tersenyum seadanya.

"Mir, kamu lagi ada masalah ya?"

"Eh, engga kok"

"Jangan bohong Amirah. Jumlah dan letak tahi lalat di tubuh kamu aja aku hafal, masa perubahan kamu yang kayak gini aku ga peka sih"

"Keliatan ya?"

"Engga, cuma aku tau aja kamu beda" Mira hanya terkekeh mendengarnya.

"Jadi kenapa?"

"Kamu ingetkan omongan aku beberapa hari lalu?"

"Soal jawabannya ada di Bandung?" Mira mengangguk.

"Emang ada apa?"

"Gapapa kok. Kamu tunggu aja ya"

"Kata Dey, kamu juga aneh sama Vivi. Kalian berantem?"

"Engga kok. Gapapa. Udah ya gausah nanya lagi"

"Iyah" Jawab Jesslyn kemudian keduanya pun hening.

Tanpa keduanya ketahui, ternyata sedari tadi Dey menguping pembicaraan mereka. Bahkan kini Dey tiba-tiba teringat tentang omongan Vivi yang mengakui bahwa dirinya mendua di belakang Chika. Namun saat itu Vivi mengaku bahwa selingkuhannya bukan lah salah satu dari sahabatnya.

"Apa Vivi boong ya soal selingkuhannya, sebenernya dia selingkuh sama Mira cuma gamau kita berantem jadinya boong. Dan orang lain waktu itu cuma kedok buat nutupin rahasia Vivi dan Mira?" Batinnya.

Apalagi pernyataan Mira yang bilang bahwa jawabannya akan segera mereka dapatkan saat di Bandung, membuat Dey semakin curiga.

Vivi yang berada di belakang mobil pun terbangun kala obrolan Mira dan Jesslyn terdengar tadi. Ia terus memikirkan tentang Chika, Oniel, Mira, dan dirinya sendiri. Entah hari ini, siapa yang akan menjadi orang yang paling tersakiti. Vivi tak mau egois untuk menyelamatkan dirinya sendiri lagi. Kali ini, apapun yang terjadi ia sudah siap dengan semua kemungkinan yang terjadi.

Jarak menuju Bandung pun kian lama kian dekat. Mira dengan perasaan gelisahnya. Dey dengan perasaan curiganya. Vivi dengan perasaan bersalahnya. Ketiganya memendam semua perasaan itu, sampai waktunya tiba nanti.

"Je" Panggil Mira.

"Iya, Mir" Jawab Jesslyn sambil menatap ke arah Mira.

"Aku sayang kamu"

******

Hari yang telah dinanti pun tiba, para pemain Fly kini tengah bersiap pada aula karena tepat pada hari ini adalah mulainya turnamen provinsi, para pemain Fly kini tengah berkumpul sembari menunggu Elaine dan Celine.

"Ga kerasa ya, udah provinsi aja" Ucap Olla.

"Jangan seneng dulu, perjalanan masih jauh, kita harus tetep fokus" Potong Christy.

"Yah nikmati ajalah, jangan sampe kacau aja permainan kita nanti" Ucap Flora yang segera diangguki oleh Jessi dan Christy.

Tak berapa lama mereka berbincang guna menghilangkan rasa tegang mereka, Elaine datang bersama dengan Celine, memberi arahan terakhir sebelum mereka pergi menuju GOR untuk turnamen mereka.

"Oke, semuanya kumpul dulu yuk, briefing terakhir sebelum berangkat" Ucap Elaine sedikit berteriak.

Setelah Elaine memberi arahan untuk para pemain Fly, mereka segera membawa tas mereka masing masing lalu menuju bis yang sudah menunggu mereka untuk pergi.

Flora sebagai orang terakhir yang keluar dari aula itupun melihat Adel yang sedang berjalan sendiri membawa tasnya, Flora pun langsung mendatangi Adel dan berjalan beriringan berdua.

"Bareng ya?" Tanya Flora.

Adel yang sedikit kaget tersebut lalu menghela nafasnya menatap Flora, lalu dengan wajah yang memerah Adel mengangguk.

Flora merogoh sakunya untuk mengambil satu permen yang biasa ia bawa kemanapun guna menyibukkan dirinya untuk mengunyah.

"Buat kamu" Ucap Flora.

"M.. Makasih kak Flo" Ucap Adel lalu dengan malu malu mengambil permen tersebut dan langsung memakannya.

Flora tersenyum melihatnya, dia dan Adel kian hari kian dekat, apalagi ditambah sifat Flora yang selalu membantu Adel dalam berbagai hal itu membuat Flora merasa Adel nyaman dengan tingkahnya.

Bahkan Flora sendiri sudah merencakan minggu depan mungkin akan menjadi momen dia menembak Adel.

*****

Chika tengah berada di balkon GOR melihat ke arah parkiran, kakinya terus menerus bergerak, Chika begitu gelisah.

Pasalnya teman temannya bilang bahwa mereka akan menonton debutnya hari ini. Itu artinya Vivi akan ikut datang ditambah kiriman foto dari Jesslyn. Chika dapat melihat Vivi berada di belakang sendirian. Awalnya ia pikir Vivi tak akan ikut hadir karena kecewa padanya. Tapi ia bersyukur Vivi masih ingin datang.

Yang jadi masalah berikutnya adalah Chika harus mengajak Vivi untuk mengobrol bersama, menyelesaikan masalah keduanya dengan kepala dingin.

Tiba tiba sebuah tepukan mengagetkan Chika hingga terlonjak melihat ke arah belakang. "Ka Ve! Kaget"

Veranda tersenyum, ia ikut bersandar pada balkon melihat ke arah tempat Chika melamun tadinya.

"Kenapa?"

"Hari ini Vivi dateng Ka, aku takut" Chika terlihat begitu gelisah badannya masih tak bisa berhenti bergerak.

Ve lalu memeluk Chika berusaha menenangkan Chika. "Rileks aja. Lagian kamu itu malah mikirin Vivi, kamu harusnya fokus pertandingan hari ini"

"Maaf kak, aku.. aku.."

"Lagian kamu bilang, kalo kamu curiga sama Vivi yang tiap malem selalu ada di panggilan lain ya? Sementara itu disaat yang sama temen kamu juga dalam keadaan yang sama"

"Kamu gak curiga juga dia selingkuh dari kamu?"

Chika menunduk melihat kembali ke arah parkiran. Rasa curiga yang sempat memudar itu kembali muncul di benak Chika mengenai hubungan Mira dan Vivi.

"Yaudah aku mau ke bawah dulu" Pamit Ve tapi tangannya segera ditahan oleh Chika.

"Ka aku ikut" Ucap Chika membuat Ve tersenyum menang.

Tbc.

Btw singkatan yang enak buat ff ini apa ya?

Kenyataan yang Telah Ternoda
KyTT
Thank You for The Hearthbreak
TYfTH
Fly!
...... ya Fly...
Shall We Hold Hands and Go Home?


Credit :
x Gq_5555
x Ambivalent46
x Snoowy10

Shall We Hold Hands and Go Home?Where stories live. Discover now