29

206 37 21
                                    

"Apa benar yang sedang kalian bicarakan adalah Im Changkyun?"

Jooheon mengangguk. "Benar bi. Apa bibi mengenalnya?"

Wanita paruh baya mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"B-bisakah bibi minta tolong?"







***








"Ayolah~ kapan lagi kan Wei mau mentraktirmu makan sepuasnya?? Ya Kyun ya??" Rengek Wooshin sambil menarik-narik tangan Changkyun.

"Astaga, Shin. Aku sedang malas pergi kemanapun."

"Changkyun menyebalkan!"

Wooseok merajuk.

Lelaki manis itu menghentakkan kakinya meninggalkan kamar Changkyun dan kembali ke kamarnya sendiri dengan sedikit membanting pintu, membuat Changkyun menghela nafas dan merasa bersalah.

"Shin..." Changkyun mengetuk pelan pintu Wooseok.

"Wooshin tidak mau dengan Changkyun! Changkyun jahat! Menyebalkan!" Teriak Wooseok dari dalam kamar membuat Changkyun gemas.

"Ya sudah ayo pergi."

CKLEK!

"Benarkah?? Kyun mau pergi??" Tanya Wooseok dengan mata berbinar, jangan lupakan kacamata bulatnya yang sedikit melorot, membuat Wooseok nampak makin menggemaskan.

"Iya, iya. Aku bersiap sekarang, jadi jangan merajuk lagi."

"Assa! Kyun yang terbaik!"








***







"Shin, kenapa kau tidak bilang kalau ada Jooheon juga?" Bisik Changkyun.

"Maaf, aku juga tidak tahu jika Wei akan mengajak Jooheon."

Changkyun menghela nafas pelan kemudian berusaha terlihat baik-baik saja.

"Changkyun..."

Changkyun menoleh dan matanya membulat terkejut. Lelaki manis itu berdiri dari duduknya, menatap nyalang ke arah wanita paruh baya yang tidak ingin ditemuinya itu.

"Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Changkyun datar.

"Kyun, ibu-"

"Sudah kukatakan! Aku tidak punya orang tua!"

Wooseok yang sadar akan situasi pun segera memegang pundak Changkyun namun segera ditepis oleh lelaki manis itu membuat Jooheon dan Jinhyuk semakin terkejut.

"Apa kau yang membantunya, Kim Wooseok? Makanya kau memaksaku untuk pergi?"

Wooseok menggeleng kuat. Sungguh, ia tidak tahu jika Jinhyuk memaksanya untuk mengajak Changkyun karena hal ini. Jika saja ia tahu, maka ia akan melarang Jinhyuk melakukannya.

"Kyun, aku tidak-"

"Aku kecewa padamu."

Wooseok menatap Changkyun dengan sendu. "Kyun, aku- Changkyun!"

Terlambat, Changkyun sudah berlari meninggalkan restoran.

Wooseok menatap Jinhyuk dan Jooheon dengan tajam secara bergantian.

"Aku tidak menyangka..."

"Tapi Shin. Bibi hanya ingin bertemu dengan putranya."

"Apa kalian lupa tentang apa yang kukatakan?! Bagaimana bisa kalian setega ini pada Changkyun?? Apa kalian tidak memikirkan perasaannya?!"

Jooheon dan Jinhyuk hanya bisa terdiam sementara ibu kandung Changkyun telah terisak sedih.

"Jika sampai terjadi sesuatu pada Changkyun, aku tidak akan pernah memaafkan kalian. Dan Lee Jinhyuk, hubungan kita berakhir disini."

Jinhyuk membulatkan matanya. "A-apa?? Shin, jangan seperti ini. Apa hanya karena ini kau meminta putus dariku??"

"Hanya karena ini??" Wooseok mendengus keras. "Hanya karena ini katamu?! Changkyun bahkan lebih berharga dari nyawaku sendiri dan harusnya kau tahu itu!"

Jinhyuk yang sudah terlanjur emosi pun mendecih pelan. "Terserah padamu! Lagipula siapa lelaki lain yang mau dengan barang bekas sepertimu huh?!"

PLAK!

Wooseok menatap Jinhyuk dengan penuh kekecewaan.

"S-shin aku-"

Wooseok menepis tangan Jinhyuk yang berusaha menggapainya kemudian tertawa miris.

"Kau sama saja dengan yang lainnya, Lee Jinhyuk-ssi."

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now