32

213 35 9
                                    

Ampuni kesalahan hamba, wahai para readers!!
Wkwkwkwk, gini ini kalo bikin cerita kagak pake notes, suka lupa kalo karakternya udah kepake sebelumnya.
Aku revisi ya guys!
Sekali lagi maafkan hamba 🙏🙏🙏🙏
















"Bibi, maaf."

Nyonya Im, yang sekarang telah menjadi nyonya Kim itu tersenyum maklum kemudian menggeleng pelan.

"Bibi yang seharusnya minta maaf pada kalian. Terutama padamu Jinhyuk."

Jinhyuk tersenyum kecil. "Bukan salah bibi. Salahku yang tidak bisa mengendalikan emosiku sendiri."

Jooheon menepuk pundak sepupunya dengan pelan. "Apa kau belum mendapat kabar mengenai Wooseok?"

Jinhyuk menggeleng. "Orang suruhanku berkata tidak melihat mereka berdua memasuki apartemen seminggu ini."

Jooheon menghela nafas. Orang suruhannya pun berkata demikian. Lalu kemana perginya kedua lelaki manis itu?

"Jooheon-ah..."

"Iya bi?"

"Kau... bagaimana hubunganmu dengan Changkyun?"

Jooheon mematung. Tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya. Bagaimanapun juga, wanita di hadapannya ini adalah ibu dari gadis yang akan dijodohkan dengannya.

"Bibi, aku..."

Nyonya Kim tersenyum kecil. "Sepertinya bibi perlu membicarakan masalah perjodohanmu dengan Sohye kepada paman."






***





"Akhirnya selesai juga!!"

Wooseok dan Changkyun bertepuk tangan heboh kemudian berpelukan sambil melompat-lompat kecil. Keduanya menatap puas ke arah apartemen baru mereka.

Ya, kedua lelaki manis itu memutuskan untuk menyewa apartemen lain untuk menghindari Jooheon dan Jinhyuk.

"Nah, nanti aku akan minta tolong pada temanku untuk mengurus apartemen lama kita." Ucap Changkyun yang diangguki oleh Wooseok.

"Setelah ini kita harus mencari pekerjaan Kyun."

Changkyun tertawa pelan. "Kau tenang saja. Kemarin ada temanku yang baru membuka cafe-nya sendiri dan menawariku untuk bekerja di sana."

Wooseok menatap Changkyun dengan berbinar. "Benarkah??"

"Eum! Rencananya sore ini aku akan mengajakmu ke sana. Tempatnya juga tidak terlalu jauh dari sini."

"Woahhh! Kalau begitu kita harus istirahat sekarang Kyun!"

"Baiklah~"







***








"Oiiii~ Jung Jaehyun!"

Lelaki tinggi nan tampan itu menoleh dan tersenyum lebar menampilkan lesung pipinya.

"Yo! Im Changkyun!"

"Selamat atas pembukaan cafe barumu Jung! Ini." Changkyun menyodorkan sebuah flower box. "Maaf hanya bisa memberi ini."

"Tidak masalah. Taeyong hyung pasti akan menyukainya dan memajangnya di cafe."

"Ah! Mana Yongie hyung ?? Aku merindukannya!"

"Eoh? Siapa yang- Im Changkyun!!"

"Yongie hyungggg~"

Changkyun dan Taeyong saling berpelukan dengan erat.

"Astaga! Bagaimana kabarmu eoh??"

Changkyun terkekeh. "Aku baik hyungie~ oh!" Changkyun menoleh kemudian menarik Wooseok yang sedari tadi hanya diam itu ke sampingnya. "Kenalkan. Ini Kim Wooseok, sahabat yang kuceritakan waktu itu. Wooshin-ah, ini Jung Jaehyun dan ini kekasihnya, Lee Taeyong."

Wooseok yang pada dasarnya sedikit pemalu di hadapan orang baru pun mengangguk kecil. "H-hai. Aku Kim Wooseok."

Taeyong memekik gemas. "Astaga! Menggemaskan sekali! Aku yakin jika kalian bekerja disini, cafe ini akan selalu ramai pengunjung!"

Changkyun menjetikkan jarinya. "Kalau begitu, kapan kami bisa mulai bekerja??"

"Secepatnya. Besok juga boleh."

"Assa! Kalau begitu, mulai besok saja! Mohon bantuannya, Jung sajangnim, Lee sajangnim~"

Tour guide (Jookyun x Weishin) ✔✔Where stories live. Discover now