Episode 51 : Bohong.

213 24 1
                                    

Sekarang sudah pukul 9 malam.

Evi tak pernah turun lagi semenjak dia marah padaku tadi. Jadilah, aku sendirian di ruang tamu sambil nonton sembari menunggu kepulangan kak Gabriel.

Ini seperti saja saat aku dirumah, sendirian.

Kumainkan saja ponselku.

Aku membaringkan tubuhku disofa sambil asik menjelajahi sosial media. Aku sudah lama sekali tak bermain sosmed.

Aku upload foto pernikahanku enggak ya? Ah, upload ajah. Hihi...

Akhirnya beberapa foto pernikahanku dan kak Gabriel ku upload.

Tring..

Tring..

Tring..

Tak lama setelah aku mengupload foto, notifikasi sosmedku langsung rame. 🤭

Banyak sekali yang memberikan ucapan selamat.

Satu jam terlewatkan, tak terasa waktu berjalan cepat saat memainkan sosial media.

Kulirik jam, ternyata sudah jam 10 malam. Ku alihkan pandanganku ke pintu. Kapan ya kira kira kak Gabriel pulang?

Aku menghela nafas panjang dan kembali memainkan ponselku.

Aku mematikan tv terlebih dahulu karena rasanya acara di tv membosankan.

Setelah itu, aku membuka Youtube. Aku ingin menonton film saja.

Horror film sepertinya seru.

Aku emang penakut, tapi aku menyukai hal yang berbau mistis atau horror. Tapi aku kurang suka Thriller. Thriller itu sadis, banyak darah, dan ada juga pembunuhan. Membayangkannya saja aku jadi ngeri. Tapi, ada juga beberapa film yang mengandung Thriller yang aku sukai. Jadi, aku enggak sepenuhnya suka dan enggak suka. 😅

Film sudah di mulai.

Beberapa adegan sesekali membuatku tersentak kaget karena jumpscare. Ya, kebanyakan film Horror memang menyelipkan beberapa jumpscare untuk membuat penonton takut. Ntahlah, aku tidak mengerti.

Cklek..

Suara pintu terbuka. Akupun menoleh dengan cepat. Otakku langsung berfikir kak Gabriel pulang.

Yap. Benar saja.

"Belum tidur?" ia terlihat begitu lelah. Terlihat wajahnya yang sudah kusam dan letih.

"Kakak capek ya?" tanyaku sambil menghampirinya dan mengambil tasnya.

"Iya, sayang. Capek banget, tapi besok diliburkan" ia menggandengku dan membawaku duduk di sofa.

"Kenapa?" tanyaku.

"Besok tanggal merah" jelasnya sambil membuka dasinya.

"Oh ya? Aku gak tau kalau besok tanggal merah"

"Kamu udah gak sekolah, jadi udah gak perhatiin tanggal"

"Ngeledek" ujarku sambil cemberut.

"Oh iya, dagingnya aku gak beli karena kehabisan dan aku udah keliling sekitaran sini enggak nemu. Maaf ya sayang"

Aku diam sejenak.

Sebenarnya kecewa, aku udah nunggu seharian ini buat daging itu. Tapi, aku juga kasihan sama kak Gabriel, dia udah berusaha nyari. Dede bayi gapapa ya? Kasian Papa..

"Yaudah gapapa" ucapku akhirnya.

"Gak marah kan?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

Yaoi (Submissive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang