3

2.6K 302 3
                                    

Dua minggu ini, setelah tempo hari mereka bertemu dan Jisung yang jujur akan kandungannya membuat Donghyuck hampir tidak pernah absen mengunjungi flat kecil milik Jisung sepulang ia berkerja. Dan disetiap kunjungannya tidak perbah Donghyuck absen membawa buah tangan untuk si manis dan janin dalan rahimnya.

"Kau dan dia harus sehat, mengerti?"

Ucapnya dengan nada tegas juga lembut dan tangannya mengusap lemput permukaan yang masih rata itu.

Jisung yang hari itu ada kelas harus ia batalkan karena mual yang menyerangnya sedari tadi dengan Donghyuck yang setia mengusap leher serta pungggungnya dengan lembut.

"Mengapa tidak memberi tahuku, astaga"

Donghyuck hampir saja meledak karena saat ia datang yang ia dapatkan adalah Jisung yang sedang mencoba memuntahkan isi perutnya di wastafel dapur. Jisung bialang itu normal dalam kehamilan, jika itu sih Donghyuck juga tahu. Maksud Donghyuck itu, kenapa Jisung tidak mengatakan apapun tentang ia yang mengalami mual ini padanya.

Donghyuck marah,

Ia kecewa, pada dirinya sendiri,

Seolah ia tidak bisa menjaga tersayangnya.

Dan hari selanjutnya Donghyuck memboyong paksa Jisung ke apartment miliknya.

Sedikit cekcok diantara mereka yang berakhir saling mendiami satu sama lain untuk setidaknya lima hari.

Mereka berdua sama saja, keras kepala.

Destiny [✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin